Tanjab Barat, PRESTASI REFORMASI Com. Minggu, 24 Desember 2023 – Terjadi kisruh atas dugaan penyunatan dana kompensasi dari PT,DAS di beberapa desa yang tergabung dalam tuntutan masyarakat di 9 desa, tiga kecamatan yaitu Kecamatan Merlung, Tungkal Ulu dan Batang Asam kabupaten Tanjab Barat propinsi Jambi.
Dalam tuntutan mereka, meminta kepada pihak perusahan yang berada di wilayah ini untuk memenuhi kewajiban mereka atas perintah Undang undang perkebunan no 39 thn 2014 juga Permentan No 18 thn 2000 serta PP no 26 thn 2021.yaitu perusahan perkebunan di wajibkan memfasilitasi pembangunan kebun masyarakat yang berada di sekitar perusahaan seluas 20 persen dari keluasan HGU-nya.
Untuk itu, PT DAS dalam memenuhi kewajibannya membayar dana kompensasi sebagai pengganti yang difasilitasi pemerintahan daerah sesuai aturan otonomi daerah.
Menanggapi kisruh dugaan pemotongan uang dari petani yang menerima dana tersebut, karena beredar di beberapa media, Ketua Tim Sembilan sekaligus sebagai ketua kelompok, menjawab salah satunya desa Lubuk Terap ber inisial SA menjelaskan ke media ini.
Dia menguraikan, awal data penuntut tidak mencapai 200 orang mulai dari awal penututan beberapa tahun silam sampai penetapan pada SKCP lebih kurang 160 orang, sampai penetapan anggaran yang akan diterima oleh masing masing kelompok.
“Tapi setelah dana mau cair dan melibatkan desa dalam pembentukan Tim Sembilan, maka data itu meledak . Seluruh aparat desa dan keluarganya dimasukan dalam data menjadi 240 Orang, semantara hitungan dana yang diterima tidak mencukupi sepenuh nya,” jelas SA.
Dia menambahkan, sesuai hitungan awal maka supaya semua yang ada dalam data mendapatkannya bagian, sehingga terpaksa berkurang jumlah yang diterima setiap orang nya
Sebab dana yang diterima hanya Rp 2,4 Milyar per desa, itu karena dana yang dibayar PT DAS senilai Ro.22 milyar dibagi sembilan desa.
“Maka per desanya Rp. 2,4.dan setiap desa dipotong 30 persen untuk biaya pengurus yang mengurus ke sana ke sini serta memberi teman-teman yang membantu pejuangan Ini, yg bukan anggota, sebagai ucapan terima kasih sudah membantu selama Ini,” beber Ketua Tim Sembilan ini .
“Jadi kalau dibilang dana itu disunat atau pengurus memperkaya diri itu tidak benar bahkan kemarin saya tantang dalam forum rapat kalau dana itu mau pol terima maka kita kembali ke data asal. Namun anggota yang baru masuk dan sudah terima segera kembalikan dana itu, karna yang baru masuk tidak ikut berjuang hanya ikut menang setelah dana cair,” tuturnya.
Ia menegaskan, soal yang bicara ke media merasa haknya kurang, itu orang baru masuk, tidak ikut berjuang dan dia juga minta di daftarkan dan minta bagian atas nama keluarganya yang tinggal di kota Jambi, semantara sudah menjadi warga Sana.
“Tapi kami tidak mau Itulah sebabnya dia ngomong di media” jelasnya lagi.
Menurut SA, memang yang namanya uang tidak ada cukup Ya. Bahkan orang yang sudah bergelimang harta pun masih merasa kurang
“Kalau dilihat kisruh ini hanya sekedar ada yang tidak ikut berjuang tapi ingin hasilnya sama, bahkan saat rekan-rekan berjuang ada yang mencemooh kan tapi setelah teman berhasil dalam perjuangan nya baru banyak meminta hasil perjuangan teman semantara diri sendiri tidak mau berjuang,” pungkas SA Ketua Tim Sembilan ini. (h/Marjuni)