Limbah cair Pabrik Kelapa Sawit Multiagro Sumatera Jaya (PKS MSJ) di Dusun Huta Godang, Desa Pulo Dogom, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) yang menyengat hidung mengalir ke parit alam. Selanjutnya limbah cair melintasi wilayah PT MP LWI Perkebunan Kanopan (Foto: WoL)

Labura, PRESTASIREFORMASI.Com – Pabrik Kelapa Sawit Multiagro Sumatera Jaya (PKS MSJ) di Dusun Huta Godang, Desa Pulo Dogom, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) diisukan memberikan uang pada Dinas Lingkungan Hidup (LH) Rp1 miliar, untuk menutupi dugaan kasus kejahatan lingkungan.

Tudingan sogokan kepada Dinas LH Laburan mencuat ke permukaan, karena ada kesan PKS MSJ Pulo Dogom membandel meskipun sudah dipublikasikan di berbagai media.

Bahkan diduga ‘negosiasi’ dan transaksi uang sebesar Rp1 miliar itu agar limbah cair serta memuluskan rekomendasi pembakaran Janjang Kosong (Jangkos) supaya tidak dipersoalkan pihak Dinas (LH).

Padahal persoalan yang paling utama di PKS MSJ Pulo Dogom terkait limbah cair yang menyengat hidung mengalir ke parit alam. Selanjutnya limbah cair melintasi wilayah PT MP LWI Perkebunan Kanopan hingga titik akhir pembuangan di Sungai Aek Kanopan.

“Ya kami cuma dengar, kabarnya PKS MSJ Pulo Dogom ada negosiasi dengan Dinas LH Labura sebesar Rp 1 miliar. Keyakinan kami membuktikan bahwa limbah cair PKS MSJ tidak terlalu dipersoalkan seperti perusahaan lainnya,” ucap salah seorang Humas Perusahaan yang minta namanya dirahasiakan, seperti dilansir Waspada Online, belum lama ini.

Setelah berulang kali dipublikasikan di media online, terlihat corong terbuat dari pipa pembuangan limbah cair telah membludak di aliran parit.

Terlebih air limbah berwarna hitam, diduga tidak sesuai baku mutu dan saat turun hujan pihak perusahaan berkesempatan membuka kran pipa dari bak limbah untuk dibuang ke parit.

“Tanggul bak limbah cair PKS MSJ selalu jebol. Ini menunjukkan ada unsur sengaja atau tidak, yang pasti pihak Dinas LH terkesan tutup mata. Jika air limbah mengenai kulit, tentunya akan berdampak gatal-gatal,” tandas warga setempat.

Terkait isu menerima uang Rp 1 miliar, Sekretaris Dinas LH Kabupaten Labura, Rudisah Bangun Naibaho, SE dikonfirmasi Waspada Online, Jumat (20/10) dengan nada santai menyebut pihaknya menyangkal menerima uang tersebut.

“Itu kurang tahu aku bang, nggak ada itu, setahu saya tidak ada. Katanya PKS MSJ anak perusahaan Capital, tapi saya tidak tahu persoalan uang Rp 1 miliar itu,” ucap Naibaho via seluler WhatsApp. (Saif/Wol)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *