
Belawan, PRESTASIREFORMASI.Com—“Rak-atal fajri khayrum-minaddunya wamaa fiiiha.” (Dua raka’at shalat sunnat fajar (sebelum shubuh)—lebih baik daripada dunia seisinya)—(HR.Muslim).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “ Sesungguhnya dua shalat ini— adalah shalat yang paling berat bagi orang-orang munafik. Seandainya kalian mengetahui pahala yang ada pada keduanya, pasti kalian akan mendatanginya meskipun dengan merangkak di atas lutut. (HR. Bukhari No. 657 dan Muslim No.651)
Dan, sesungguhnya shaf pertama seperti shaf para malaikat. Seandainya kalian mengetahui keutamaannya pasti kalian berlomba-lomba memperolehnya.
Begitulah besarnya hikmah yang terkandung dalam pelukan waktu fajar. Bahkan, Rasululllah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “ Andai saja kalian tahu betapa besarnya hikmah yang terkandung di waktu jafar (shalat shubuh berjam’ah) di masjid, kalian akan mendatanginya walaupun dengan cara merangkak.
Keutamaan waktu shubuh ternyata juga dipriporitaskan oleh Forum Assatidz Kecamatan Medan Belawan (FAS-MB) dengan meluncurkan program menjemput hikmah fajar. Salah satunya gerakan shalat shubuh berjama’ah di masjid. Ini dilaksanakan dari masjid ke masjid di Kecamatan Medan secara berkeliling setiap Shubuh Ahad.
Ustadz H.Junaidi Husda, S.Ag,M.M menyebutkan, guna tercapainya semangat kebersamaan merengkuh himah fajar ini, para ustadz yang berhimpun di wadah FAS-MB binaan H. Syailendra Damanik ini akan terus mengajak muslimin dan muslimat khususnya di Kecamatan Medan Belawan untuk memakmurkan masjid.
Ia menyampaikan statemen tersebut didampingi Ustadz Drs. H.Asnawi Jamaluudin di sela sarapan pagi bersama di serambi Masjid An-Najah Kelurahan Belawan Bahari Kecamatan Medan Belawan, Ahad pagi itu.
Dua ulama Kota Pelabuhan Laut Medan ini dengan diplomatis menuturkan, bahwa kiprah FAS-MB ini tidak terikat sedikit pun dengan kepentingan politik dan dukung-mendukung untuk keperluan 2024.
“Ini murni bang untuk kepentingan menggugah semangat beribadah shalat shubuh berjamaah dalam keperluan menanamkan cinta shalat shubuh berjamaah dan bershalawat, dan menghidupkan majelis ilmu di waktu shubuh,” sahut Junaidi Husda.
Kita berharap melalui program shubuh berjama’ah ini pada gilirannya semakin terajut silaturrahim, dan bentuk kepedulian sesama kita seakidah. Karena Islam itu laksana tubuh, sakit satu organ tubuh, maka yang lainnya turut merasakannya.
Rangkaian ibadah dalam ‘pelukan fajar’ Ahad 15 Oktober 2023 ini—setelah shalat sunnat fajar—dilanjutkan dengan shalat shubuh berjama’ah, dan dilanjutkan dengan pembacaan shalawat. Kemudian dibingkai dengan tausiyah kuliah shubuh.
Kuliah shubuh ini disampaikan oleh ustadz H.Junaidi Husda,S.Ag, M.M dengan judul tausiyah “Mengharap Cinta Ilahi”. Pesan-pesan agama yang berkait erat dengan pentingnya adab, ilmu dan akidah ini disaksikan oleh seratusan jama’ah muslimin dan muslimat.
Di sela tausiyah dikumandangkan, tokoh masyarakat Belawan H.Syailendra Damanik selaku Dewan Pembina Forum Assatidz Medan Belawan ini menyisihkan sebagian rezekinya dalam program sadaqah shubuh yang diberikan kepada jama’ah yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan kecil.
Hikmah fajar tersebut tak cuma menyentuh seratusan jama’ah shalat shubuh di masjid yang berdiri di lambung Sungai Deli kawasan Jalan Young Panah Hijau itu saja. Tapi beberapa ibu-ibu pun turut mengenyam berkah shubuh berjama’ah yang digelar FAS-MB itu.
Mereka memasakkan nasi lemak untuk sarapan pagi bersama. Nasi yang dimasak bunda-bunda terbaik itu dibeli oleh badan kenaziran masjid, sehingga mereka juga mendapat penghasilan.
Kegiatan Shubuh Berjama’ah yang digelar FAS-MB di Masjid An-Najah Kelurahan Belawan Bahari pada Ahad 15 Oktober 2023 ini merupakan kegiatan Ahad Shubuh pekan ke-6.
Ini akan terus berjalan secara regular setiap Ahad Shubuh dari masjid ke masjid yang ada di Belawan. Ahad Shubuh 22 Oktober 2023, kegiatan ini akan dilaksanakan di Masjid Aqabah JLn. T.M Pahlawan Kelurahahan Belawan I. (h/masri tanjung).

Sadaqah Shubuh – Dewan Pembina Forum Assatdiz Medan Belawan, H.Syailendra Damanik menyisihkan sebagian rezekinya dalam program sadaqah shubuh diberikan kepada jama’ah dan kalangan anak-anak dari keluarga sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan kecil. (masri tanjung).