Labura/Sumut, PRESTASIREFORMASI.Com –, Jasad Susi Susana Sinambela (35), wanita hamil empat bulan yang diterkam buaya Rabu pagi sekitar pukul 09:30 WIB, akhirnya ditemukan sehari kemudian, Kamis (8/6/2023).

Susi diterkam buaya saat sedang mencuci pakaian di sungai Aek Kanopan, Dusun Peranginan, Desa Teluk Binjai, Kecamatan Kualuh Hilir, Kabupaten Labuhanbatu Utara

Jasad Susi ditemukan mengambang sejauh 5 kilometer dari lokasi kejadian.

Kapolsek Kualuh Hilir AKP Ilham Harahap mengatakan, jasad Susi pertama kali ditemukan nelayan bernama Maksum Tanjung saat sedang berada di sungai sekitar pukul 15:30 WIB.

Tiba-tiba dia melihat sesosok tubuh manusia dalam posisi telungkup di permukaan air.

Di waktu bersamaan ada personel Basarnas melintas dan ia langsung memanggilnya.

Selanjutnya korban dievakuasi dan dibawa ke rumah mertuanya untuk disemayamkan.

Dari pemeriksaan yang dilakukan, kaki korban dipenuhi luka diduga bekas gigitan buaya.

Sementara seluruh organ tubuh masih utuh, belum ada yang hilang disantap reptil tersebut.

“Ditemukan dalam keadaan utuh, hanya di temukan luka pada kedua kaki diduga bekas gigitan buaya,”kata Kapolsek Kualuh Hilir AKP Ilham Harahap, Kamis (8/6/2023).

Jasad Susi Susana Sinambela (35), ditemukan dalam keadaan utuh, hanya terdapat luka pada kedua kaki diduga bekas gigitan buaya. (Foto: dok.)

Sebelumnya, seorang ibu rumah tangga, Susi Susana Sinambela (35) warga Dusun Peranginan, Desa Teluk Binjai, Kecamatan Kualuh Hilir, Kabupaten Labuhanbatu Utara diterkam buaya, 7 Juni kemarin.

Peristiwa terjadi pada Rabu pagi sekitar pukul 09:30 WIB, saat korban sedang mencuci pakaian di sungai Aek Kanopan.

Tiba-tiba suaminnya, Edi Rianto Pangabean (35) mendengar suara istrinya berteriak minta tolong.

Nahas, saat sang suami berupaya menarik istrinya dari gigitan buaya, ia kalah tenaga hingga akhirnya sang istri diseret buaya ke sungai.
 
“Dikejar suaminya, rupanya diseret terus korban oleh buaya ke tengah sungai dan ke hilir,”kata Kapolsek Kualuh Hilir AKP Ilham Harahap, Kamis (8/6/2023).

AKP Ilham menjelaskan, lokasi rumah korban dan sungai hanya berjarak sekitar 15- 30 meter.

Pemerintah setempat sudah berulangkali mengimbau agar warga tidak beraktivitas di pinggir sungai.

Namun karena diduga minimnya fasilitas, warga tetap melakukan kegiatan di bibir sungai. (h/Saiful A. Panjaitan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *