Sergai :PRESTASI REFORMASI.Com -Sebanyak 23.909 jiwa dari 6.399 Kepala Keluarga (KK) dari 8 desa di Kecamatan Tanjung Beringin,Kabupaten Serdang Bedagai terdampak korban bencana banjir hingga Senin (12/12).
“ Iya semua ada 8 desa di kecamatan ini yang saat mengalami banjir dan debet air mulai bertambah,Senin (12/12) dini hari,sedang sehari sebelumnya debet air belum begitu dalam,sebab masih banyak rumah penduduk yang belum terendam air,namun pada hari ini, rumah warga sudah hampir merata direndam air banjir,sehingga sebanyak 23.909 jiwa dari 6399 KK menjadi terdampak korban banjir,”kata Camat Tanjung Beringin Elmiati .
Menurut Camat kedelapan desa yang mengalami banjir tersebut adalah Desa Pekan Tanjung Beringin sebagai ibu kota Kecamatan Tanjung Beringin dan desa ini banjirnya cukup parah sebab ketinggian air mencapai 30-80 Cm yang mengakibatkan 12.685 jiwa dari 3.188 KK menjadi terdampak korban bencana banjir.
Selanjutnya Desa Nagur jumlah warga yang terdampak banjir sebanyak 3.200 jiwa dari 850 KK,Desa Pematang Cermai jumlah warga terdampak banjir sebanyak 5.156 jiwa dari 1.473 KK,Desa Manggadua jumlah korban warga yang menjadi korban bencana banjir sebanyak 962 jiwa dari 217 KK,Desa Tebing Tinggi jumlah korban terdampak banjir sebanyak 1.553 jiwa dari 559 KK.
Kemudian Desa Pematang Terang jumlah warga yang terdampak banjir sebanyak 160 jiwa dari 52 KK,Desa Suka Jadi jumlah warga terdampak banjir sebanyak 30 jiwa dari 10 KK dan Desa Bagan Kuala sebanyak 163 jiwa dari 50 KK. Kami berharap agar masyarakat tetap waspada serta mengantisipasi kemungkinan – kemungkinan yang tidak terjadi,seperti kosleting aliran listrik,anak-anak harus diawasi dan lain sebagainya,”harap Camat.
Hasil Pantauan awak Media,Senin (12/12) terlihat ribuan rumah warga di Kecamatan tanjung Beringin terndam banjir,terutama di Desa Pekan Tanjung Beringin,Desa Nagur dan pematang Cermin.
Akibat tingginya debet air warga banyak yang menggunakan rakit dari batang pisang sebagai alat transportasi serta alat –alat laiinya yang digunakan untuk keluar rumah pergi berbelanja atau aktifitas lainnya.
Khusus di Desa Pekan Tanjung Beringin mulai dari Dsuun I sampai Dusun XV selain rumah-rumah warga yang direndam banjir,perkantoran pemerintah,rumah-rumah ibadah,sekolah juga ikut direndam banjir,sehingga anak-anak sekolah terpaksa diliburkan.Dengan tinggi debet air pusat kota Bedagai sebagai ibu kota Kecamatan Tanjung Beringin juga rata digenangi air banjir.
Andriani salah seorang ibu rumah tangga warga Dusun V Desa Pekan Tanjung Beringin ,Senin (12/12) mengatakan banjir kali ini cukup besar dibanding pada tahun 2001 dan 2021 serta seminggu yang lalu,sebab dulu nya rumah kami tidak masuk air,tapi tadi pagi,Senin (12/12) sekitar pukul 06.00 WIB rumah kami sudah dimasuki air seluruhnya.
‘Walaupun banjir besar pada tahun 2001 dan 2021 serta seminggu yang lalu rumah kami tidak masuk air,tapi banjir kalinya rumah kami penuh dengan air dari depan sampai ke belakang,” ujarnya.
Seperti yang diungkap Andriani,Yusrawati warga yang sama tinggal di rumah panggung yang rumahnya sudah direndam banjir,sejak,Minggu (11/12) malam yang sebelumnya tidak penah air banjir masuk ke dalam rumahnya.
“ Dulu rumah kami tidak pernah masuk air banjir,tapi sekarang rumah kami habis semuanya terendam banjir,padahal rumah kami rumah panggung,”ucapnya.
Nasruddin warga Dusun III desa yang sama menyebutkan selain curah hujan yang cukup tinggi dalam tiga hari belakangan ini banjir di daerah ini juga disebabkan banjir kiriman dari hulu sungai,sehingga Sungai Bedagai meluap ditambah lagi dengan dilakukannya normalisasi Sungai Bedagai yang haya sebelah saja,sehingga air yang datang dari hulu sungai tidak bisa lagi mengalir kesebelah yang sudah dinormalisasi akibat ditahan oleh benteng,sehingga badan jalan pun penuh direndam air tak ubahnya seperti lautan.
`” Sebelum adanya normalisasi Sungai Bedagai ini air banjir tidak sedalam sekarang,sekarang kita akui banjirnya cukup dalam,padahal air pasang sudah tidak besar lagi,tapi air tetap bertahan karena tidak tertampung lagi oleh Sungai Bedagai akibat dari benteng tersebut,”ungkapnya.
“ Oleh karena itu,kami berharap kepada Pemkab Sergai untuk dapat melakukan normalisasi sungai tersebut harus kedua belah sisi,sehingga daerah kami tidak menjadi langganan banjir,kita dukung sepenuhnya program Pemkab untuk menormalisasi sungai tersebut,tapi harus kedua belah sisi,jangan sebelah saja,”harapnya.
Sementara itu data yang diperoleh dari Badan Penanggulangi Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serdang Bedagai sebanyak 46.132 jiwa dari 13.190 KK dari 8 kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai yang terdampak korban banjir sampai Senin (12/12).
“Ada 40 desa dari 8 kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai yang mengalami banjir mulai Kamis (8/12) malam hingga Senin (12/12),”kata Plt.Kepala Pelaksana Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serdang Bedagai Frits Ueki Prapanca Damanik.
Menurut Frits Damanik kedelapan kecamatan tersebut adalah Kecamatan Sei Rampah yang jumlah warganya terdampak banjir sebnayak 16.675 jiwa dari 4.683 KK yang tersebar di 8 desa,Kecamatan Perbaungan 12 desa yang jumlah warga terdampak banjir sebanyak 3.206 jiwai 788 KK,Kecamatan Dolok Masihul 1 desa,Kecamatan Tebing Tinggi 2 Desa dengan jumlah warga yang terdampak banjir sebanyak 449 KK.
Selanjutnya Kecamatan Teluk Mengkudu 2 desa dengan jumlah warga yang terdampak banjir sebanyak 307 jiwa dari 180 KK,Kecamatan Sei bamban 6 desa dengan jumlah warga yang terdampak banjir sebanyak 3.506 jiwa dari 1.112 KK ,Kecamatan Tanjung Beringin 8 desa yang jumlah warga terdampak banjir sebanyak 23.909 jiwa dari 6.399 KK dan Kecamatan Bandar Khalipah 5 desa yang jumlah warganya terdampak banjir 3.086 jiwa dari 853 KK.
“ Untuk itu BPBD meminta agar masyarakat tetap dalam kondisi waspada, khususnya bagi mereka yang tinggal di bantaran sungai,karena memang cuaca saat tidak bisa diprediksi hujan deras bisa datang kapan saja.Oleh sebab itu kita tetap menghimbau masyarakat agar tetap waspada jika ada banjir susulan ,” tutup Frits Damanik.Richan Siburian