Tanjungbalai – PRESTASIREFORMASI.com Wali Kota Tanjungbalai H Waris Tholib didampingi para Camat ikut berkemah dalam kegiatan “Kemah Moderasi Beragama 2022”, di Halaman Kampus Politeknik, Jl Sei Raja (Bondang), Tanjungbalai, Minggu dini hari (2/10).

Wali Kota Waris menyampaikan bahwa dirinya sengaja ikut berkemah atau menginap bersama para peserta sebagai bentuk apresiasi dan dukungan semangat kolaborasi dengan 6 agama di Kota Tanjungbalai.

“Saya ikut menginap atau berkemah bersama, guna mengikuti regulasi kegiatan moderasi beragama yang diselenggarkan Kemenag Tanjungbalai. Harapan saya dengan adanya kemah moderasi ini akan lebih merukunkan kita semua, menguatkan kebersamaa kita, demi Tanjungbalai yang lebih baik di masa yang akan datang,” jelasnya.

Waris menegaskan komitmen Pemkot Tanjungbalai tetap kepada membawa visi Religius atau Agamis. Kegiatan tersebut menurutnya sangat sakral dan sarat makna karena menunjukkan keharmonisan hidup berdampingan.

“Membedakan semua agama itu adalah adalah Aqidah dan ibadah nya. Selain itu kita semua sama. Kita manusia yang bersaudara. Anak cucu Nabi Adam. Kegiatan ini juga menurut saya sebagai bukti bahwa imej Tanjungbalai sebagai daerah intoleran tidak ada lagi.

Kita juga sudah meletakkan atau mendirikan berdirinya tugu perdamaian, di Water Front City.
Selanjutnya akan dibangun semua Rumah Ibadah yang berdampingan di Water Front City tersebut sebagai destinasi wisata religi,” tandasnya.

Kegiatan Kemah Moderasi Beragama juga menghadirkan narasumber yakni Prof.Dr. H. Amroni Drajad, Dekan Fakultas Ushuluddin UINSU dan Dr. Ziaulhaq , Dosen UINSU

Turut hadir dan mengikuti kegiatan tersebut Kakan Kemenag Tanjungbalai Al Ahyu, beserta jajaran, Ketua MUI, H.Hajarul Aswadi, Ketua FKUB ,H. Haidir Siregar, mewakili Dandim 0208/AS, Kapten Hisar Panjaitan, mewakili Danlanal TBA, Mayor Laut (P) Nabil, mewakili Kapolres, AKP AE Rambe/Kapolsek ST.Raso, Plt. Camat ST.Raso, Gando Tuah Karo- Karo, Direktur PolitekhnikTanjungbalai, Budi Dharma, Perwakilan Tokoh Masyarakat Lintas (Agama Islam, Budha, Kristen, Hindu, Katholik dan Konghucu), Penyuluh Lintas Agama dari Kantor KUA, Ormas Keagamaan Lintas Agama serta Guru Dan Siswa/i MTsN dan MA.(Nur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *