Mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe. (BBCWorl)

Jepang, PRESTASIREFORMASI.Com – Mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe ditembak saat kampanye di Kota Nara hingga tewas. Abe ditembak mati oleh eks tentara Jepang bernama Tetsuya Yamagami.

Diketahui, Yamagami merupakan eks angkatan laut bela diri Jepang. Yamagami menembak mati Abe menggunakan senjata rakitan.

Berikut sejumlah fakta baru mengenai kematian Shinzo Abe:

1. Jasad Abe Dipulangkan ke Tokyo

Sebuah mobil jenazah yang membawa jasad Shinzo Abe, tiba di Tokyo. Pembunuhan politisi paling terkenal Jepang itu telah mengguncang negeri Sakura itu dan mengejutkan seluruh dunia.

Dilansir dari kantor berita AFP, Sabtu (9/7/2022), mobil jenazah memasuki kediaman Abe di Tokyo hari ini, sementara para anggota senior partai berkuasa Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berpakaian hitam, berdiri untuk memberi penghormatan.

Pada Jumat malam dan Sabtu pagi, para pelayat berdatangan untuk meletakkan bunga dan berdoa untuk Abe, yang telah menjadi perdana menteri terlama di Jepang.

“Saya tidak bisa duduk dan tidak melakukan apa-apa. Saya harus datang,” kata warga Nara, Sachie Nagafuji (54) yang mengunjungi tempat kejadian bersama putranya.

2. Dimakamkan Selasa

Media di Jepang melaporkan bahwa pemakaman Shinzo Abe akan dilangsungkan pada hari Selasa (12/7) mendatang untuk keluarga dekat dan rekan Abe.

3. Motif Pelaku

Tetsuya Yamagami percaya bahwa Abe terkait dengan kelompok agama tertentu yang menyebabkan ibunya bangkrut. Yamagami lalu menyusun rencana berbulan-bulan merakit senjata untuk membunuh Abe.

Dilansir Reuters, Sabtu (9/7/2022), Yamagani sangat yakin bahwa Abe mempromosikan sebuah kelompok agama tertentu hingga membuat ibunya kepincut. Karena kelompok agama itu lah, sang ibunda, diyakini Yamagami, mengalami krisis keuangan.

“Ibu saya terlibat dalam kelompok agama dan saya membencinya,” ujar Yamagami dikutip Reuters dari kantor berita Kyodo.

Media lokal belum menyebutkan kelompok agama mana yang ditargetkan oleh Yamagami. Meski begitu, Yamagami mengatakan jika ia tidak ada dendam politik terhadap Abe.

Selain itu, kepada polisi, Yamagami mengaku sejatinya mengincar seorang pejabat senior sebuah kelompok agama di Jepang.

Sumber tersebut tidak menyebut nama pejabat senior kelompok yang dimaksud Yamagami. Namun menurutnya, nama itu tidak berada di tempat kejadian.

Pertimbangkan Serangan Bom

Yamagami bahkan mengikuti sejumlah kampanye Abe. Salah satunya kampanye sehari sebelum eksekusi yang jaraknya 200 kilometer dari lokasi pembunuhan.

Yamagami mempertimbangkan serangan bom sebelum akhirnya memilih senjata rakitan untuk membunuh Abe, menurut penyiar publik NHK.. (h/dtc).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *