Belawan PRESTASIREFORMASI.Com–Hari ini kenangan manis Alumni Fakultas Tarbiyah (Alfatar) IAIN 40 tahun silam terulang kembali melalui temu kangen di Lorong Dermawan Belawan, kediaman Ummi Riza Lafia.
Sekitar 40 orang pelaku Temu Kangen, Ahad (19 Juni 2022) sudah berbaya nenek dan atok (berusia kepala enam) tampak semangat berbingkai penuh kerinduan.
Sebagai upaya membasuh kerinduan, dalam atmosfer haru bercampur bahagia petang itu, sesamanya saling tatap seakan Ahad 19 Juni 2022 itu mereka masih pemuda dan pemudi yang sedang berada di kampus.
Di depan 40 buah kursi hijau yang tersusun rapi di pundak lorong tersebut, luapan kerinduan masing-masing, mereka torehkan lewat alunan tembang kenangan spesial nyanyi bareng.
Dua judul lagu yang menggiring mereka hanyut dalam lautan nostalgia di rembang petang, yakni Lagu Rindu dan Ayah.
Nostalgia nenek dan atok mantan pelajar Alfatar IAIN Sumut 1982 ini makin tersingkap membekas dan nyata seiring suara khas Rinto Harahap dan Diana Nasution oleh “oppung” terasa menggelitik mengambang ke angkasa.
Bahkan, terkenang mobil bemo tengah melintas di bahu jalan Sisingamangaraja Medan dan masih tertonggok di Jalan Sambu (Central), yang ongkosnya dari Sambu-IAIN kala itu “limpul”.
Sebagaimana biasa, jika ada tamu dari luar Belawan bertandang ke Kota Maritim ini, selalu disuguhkan makanan khas pesisir. Perhelatan petang itu dimeriahkan dengan menu ikan sembam ditingkahi dengan ulam dan sambal belacan. Hampir tak ada yang luput dari simbahan peluh.
Temu kangen dengan motto: “Satu rasa, satu hati dalam rajutan silaturrahim” itu dikemas cara sederhana oleh Ayahanda Muhammad Adnan Noor (suami Ummi Riza Lafia).
Acara dimulai dari ba’da dhuhur, dan closing qabla ashar. Sebelum berhurak sila, mereka makan soto ke desa lama” (nenek dan atok foto bersama) dengan penuh senyum dan “gaya bebas”. (baginda masri tanjung).
