Labura, PRESTASIREFORMAS.Com – Perjalanan panjang masyarakat Desa Simangalam untuk memperjuangkan calon kades yang mereka usung tampaknya tidak semudah membalik telapak tangan. Bahkan bisa gagal jika pihak panitia kabupaten Labuhsnbatu Utara ikut campur terlalu jauh menetapkan calon kades di desa itu.
Massa pun telah beberapa kali melakukan aksi demo, karena merasa tak puas dengan kecurangan yang ditimbulkan oleh penguasa. Mulai dari bakal calon serumpun dan sedarah, hingga dugaan intervensi terhadap ketua BPD desa Simangalam tentang kepanitian pemilihan kepala desa Simangalam.
Tidak sampai di sini saja, kuat dugaan penguasa Arsinius Marpaung sebagai kepala desa Simangalam sudah melakukan kerja sama untuk mencekal pendatang baru untuk ikut berkontestan pada 25 Mei 2022 mendatang. Ini terbukti dengan terpilihnya Sarjoko dalam bursa calon yang ditetapkan oleh panitia pemilihan kepala desa Simangalam.
Bahkan diduga, ada arahan dari pihak kabupaten untuk pencabutan nomor dilaksanakan di aula kantor Bupati Labura , pada hari yang sama Senin, 9 Mei 2022 sekitar pukul 21.00 WIB.
Namun apa hasilnya ? Jauh dari apa yang di harapkan . Sampai detik ini pun tidak ada pencabutan nomor oleh peserta calon kades yang terpilih.
Malahan di uduhkan M. Sueb sebagai Sekda Labura kepada ketua panitia pemilihan kepala desa Simangalam, “itu adalah undangan saudara Muliyadi sebagai ketua panitia,” ucapnya.
Sueb menambahkan lagi, “Tempat dituju kantor bupati, tentu kami terima,” ujarnya.
Dia menjelaskan, “Prosesnya adalah proses evaluasi dan investigasi yang kami lakukan selaku panitia kabupaten di Labuhan Batu Utara ini, ” kata Sueb.
‘ Ingat bapak bapak sekalian, panitia pemilihan kepala desa ini sepenuhnya dilaksanakan panitia desa. Tetapi bapak bapak, saudara saudara pelaksanaan secara keseluruhan dan tanggung jawab kegiatanya berada di pihak kabupaten. Dan anggarannya pun berada di anggaran Pemkab Labuhan Batu Utara,” ungkapnya.
‘
Berikut penjelasan Sueb, ” Pada malam itu tidak ada kata penyekapan, ini mohon di luruskan, tendensius namanya. Itu adalah malam itu kita menginvestigasi sepanjang perjalanan untuk menyusun risalah perjalanan di Simangalam ini.”
Dia menambahkan, “Sekali lagi, menyusun risalah. Pemkab labuhan batu utara hati hati kepada persoalan ini. Pemkab labuhan batu utara tidak ada mendukung si A, si B , si C siapun tidak ada. Yang didukung Pemkab adalah peraturan perundangan undangan yang berlaku. ‘
Sueb menyebut, Pemerintah harus hadir mengamankan peranturan Pilkades ini. Nah, oleh karena itu bapak bapak ,saudara saudara sekalian, yang malam itu langsung dibawa Polres Labuhan Batu Utara berada di pertemuan itu dan berakhir sekitar pukul 02.00 malam. Dan kita bubar dan kembali ke rumah masing masing.”
Dia menyambung, sudah didapatlah risalah itu. Pada saat ini Pemkab labuhan batu Utara dalam rangka untuk menyimpulkan risalah ini, apa hasilnya ? Apakah diteruskan apa tidak Pilkades di Simangalam ini ? Maka berilah ruang dan waktu kepada panitia kabupaten untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Pilkades itu sendiri.
“Maka bapak bapak , saudara saudara sekalian saat ini lagi dalam proses. ” Saat ini lagi on proses,” ulang Sueb. Maka hasilnya akan segera kita sampaikan kepada kita semua termasuk warga Simangalam yang kami cintai,” tutup Sueb.
Apa pun yang disampaikan Sueb, sebenarnya masyarakat sudah tahu jawaban ke depannya. Masyarakat boleh juga berasumsi tentang hal ini. Karena diduga kuat persoalan ini sarat dengan kepentingan salah satu calon.
Kemudian pengangkatan panitia jilid 2 yang telah diduga dikondisikan, kemudian mengundurkan diri ditanda tangani di atas meterai serta diangkat kembali, yang sempat bikin kegaduhan.
Kemudian dikembalikan ke masyarakat untuk mengangkat panitia baru lagi. Setelah itu Sekretarisnya di pecat hanya karena pernah mendukung pencalonan , ketika belum menjabat sekretaris panitia. Kemudian di duga diangkat diam diam Ucok Polmas sebagai penggantinya. Ini tentu dalam pikiran waras tentu jadi bahan pemikiran untuk kita semua. Terutama untuk para pejabat Pemkab yang tentu sudah banyak mengecap pendidikan tentang kepemerintahan. Ada apa ini ?
Sudah dimulai dari panitia pertama yang tertangkap berada di salah satu rumah makan tradisional di daerah Pancur Natolu Labura sedang bersama incumbent.
Kalau boleh jujur, tentu kita mempertanyakan ini tentunya. Hanya tinggal satu harapan masyarakat Simangalam kepada Ketua DPRD Labuhan Batu Utara Indra Simatupang yang telah rela memenuhi keinginan rakyatnya .
Ia rela berjalan kaki dari kantornya ke kantor Bupati Labura demi kepentingan masyarakat desa Simangalam. Ini contoh pemimpin yang di rindukan rakyat. Semoga yang di agendakan hari ini bisa terealisasi ditangan beliau. (Saiful AP).