Belawan, PRESTASIREFORMASI.com– Berbahagialah orang-orang yang di hatinya telah tertanam berbagai kemuliaan dan keistimewaan Al-Qur’an, sehingga tiada hari yang ia lalui tanpa membaca dan menghafal Kitab Suci yang diturunkan Allah kepada Khatamunnabiyyin Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.

Al-Ustad Nurhadi, LC, MA dalam tausiyahnya mengingatkan kepada jama’ah acara Kajian Ramadhan ba’da Dhuhur di Masjid Jami’ Belawan, 11 Ramadhan1443 H (Rabu 13/4-2022), bahwa ” Segala sesuatu yang berkaitan dengan Al-Qur’an akan dimuliakan Allah.”

Mendapat Kemuliaan

Yang mendapatkan kemuliaan dari Allah di antaranya–selain yang belajar, membaca dan mengamalkannya–juga kedua orang tua yang memotivadi anak agar belajar Al-Qur’an. Tanah/lantai rumah, mushalla, masjid dan tempat-tempat -Al-Qur’anulkarim dibaca, juga ikut dimuliakan Allah.

Makanya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihiwasallam sangat mengajurkan agar ummatnya memperbanyak membaca Al-Qur’an. Karena pada hari kiamat Al-Qur’an akan datang memberi syafa’at kepada pembacanya.

Ustad Nurhadi pun mengajak jama’ah masjid terbesar di pintu gerbang Pelabuhan Laut Medan memperbanyak membaca Al-Qur’an. Terlebih dalam bulan madhan yang merupakan Bulan Al-Qur’an (Syahrul-Qur’an), karena ia diturunkan pada bulan ramadhan.

Keistimewaannya, kalau dibaca pada hari-hari biada fi luar bulan ramadhan, satu huruf diganjar 10 kebajikan. Tapi pada bulan yang penih keampunan ini, lipatganda pahalanya bisa berbilang 70o x lipat, bahkan lebih. Tapi cara mengamalkannya harus istiqomah.

Terompa Bilal Sudah Ada di Surga

Terkait amalan istiqomah (tetap pendirian dan tak putus-putus) hasilnya amat memuaskan. Itu di antara Bilal bin Rabbah, seorang budak hitam yang dipandang hina lagi dianiaya oleh Abu Jahal dan Abu Lahab La’natullahi alaihi, terompanya sudah ada di Surga.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya: “Wahai Bilal, apa amalanmu sehingga terdengar suara terompamu di Surga?” Bilal menjawab: “Amalan saya menjaga wudhu’ secara istiqomah, ya Rasul,” sahut cikal-bakal mu’azzin yang sangat beruntung itu.

Perlu menjadi pelajaran sangat berharga bagi kita. Bilal cuma menjaga wudhu’ tapi menjafi amalan istiqomah baginya, sehingga kini terompanya sudah ada di Surga. Semoga kita juga dapat mengistiqomahkan amalan kita dan kekuarga seperti membaca Al-Qur’an dan menjaga wudhu’ dalam upaya mencari ridho Allah. (masri tanjung).

Kajian Ramadhan Ba’da Dhuhur di Masjid Jami’ Belawan. (Foto: PRi-masri tanjung).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *