Belawan, PRESTASIREFORMASI.Com — Dalam upaya mendukung semarak memuliakan bulan suci ramadhan, pengurus Badan Kenaziran Masjid (BKM) di berbagai daerah jajaran Kota Medan umumnya, dan Belawan khususnya begitu aktif mengemas berbagai kegiatan ibadah.

Di Masjid Jami’ Belawan misalnya, rangkaian kegiatan syi’ar ramadhan meliputi 9 varian. Itu di antaranya: selainpelaksanaan shalat fardlu berjama’ah, yakni shalat taraweh, tadarrus, kuliah shubuh, kajian ramadlan ba’da shlat dhuhur, ifthar jama’i (berbuka puasa bersama), pesantren kilat remaja, i’tikaf, dan khatmil-Qur’an.

Bubur Sup Makanan Khas

Di Tanah Deli jajaran Kota Medan yang dikenal kaya dengan masakan khas berbuka puasa, aneka bubur menjadi menu kebanggaan di samping beberapa jenis makanan khas lainnya.

Kalau di kawasan Medan Utara seperti di Masjid Osmani Labuhan dikenal dengan bubur pedas dengan anyang pakis yang cukup menggurat selera. Sedangkan di Masjid Jami’ Belawan dengan menu khasnya bubur sup+udang ditingkahi dengan anyang, terkadang dengan urap yang juga tak kalah sodapnya.

Menyediakan 450 piring bubur

Ketua Umum BKM Jami’ Belawan H.Irfan Hamidi menyebutkan, untuk memenuhi ketubuhan warga yang akan berbuka puasa, masjid terbesar di ujung Utara Kota Medan ini menyediakan 450 porsi (piring) bubur sup.

Bubur sup berbahan baku 20 kilogram beras ini imbuh H.Irfan Hamidi, 200 piring disediakan untuk jama’ah yang berbuka puasa di masjid setiap harinya dalam bulan ramadlan. 250 porsi lainnya disiapkan intuk musafir dan warga sekitar yang datang membawa mangkok untuk mereka gunakan berbuka puasa di rumah.

Bahan makanan berbuka puasa tersebut merupakan sadaqah dari muslimin dan muslimat kawasan Kota Maritim Belawan, dan sebagian lainnya ada juga sadaqah donatur dari luar Belawan.

Menu berbuka puasa bubur sup+udang dan anyang atau urap di Masjid Jami’ Belawan ini sudah menjadi tradisi sejak setengah abad lebih. Semasa saya masih kecil masih usia SD sekitar tahin 1971, bubur sup+udang dan anyang ini sudah menjadi menu khas berbuka puasa di masjid ini, kenang tokoh masyarakat Kota Maritim itu.

“Menu khas bubur sup ini tetap kita pertahankan. Ini selain memang sudah menjadi ikon Masjid Jami’ Belawan dan sudah menyatu dengan selera warga sekitar masjid. Juga sebagai mengenang jasa para orang-orang tua kita dulu selaku ta’mir yang merintis tradisi ini, sahut H.Irfan Hamidi.

Harapan Tak Pupus di Masjid Jami’

Minat warga sekitar masjid untuk mendapatkan semangkok bubur sup+udang yang disediakan BKM Jami’ Belawan ini tampak dari antusiasnya warga setiap sore datang ke masjid ini. Bahkan terkadang meteka antri untuk mendapatkan bubur tersebut.

“Saya sudah 40 tahun hingga sekarang ini, setiap sore bulan puasa tetap semangat untuk mendapatkan bubur sup dari Masjid Jami’ ini, ” ujar Bundo warga Gang Alfalah depan Masjid Jami’ Belawan.

Harapan, semoga Pak Haji Irfan Hamidi tetap mengadakan bubur sup ini untuk berbuka puasa di Masjid Jami’ dan warga pun tetap bisa mendapatkannya, Bundo guru maghrib mengaji Alfalah itu. (masri tanjung).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *