Karimun, PRESTASIREFORMASI.Com – Upaya kesiapsiagaan tanggap bencana di wilayah Kabupaten Karimun Provinsi Kepri, Polres Karimun menggelar apel pasukan, kendaraan dan perlengkapan SAR bersama instansi terkait di Lapangan Apel Sarja Arya Racana Polres Karimun Polda Kepri Pada Rabu Pagi (27/10/2021).

Kegiatan tersebut, dipimpin langsung Wakil Bupati Karimun H. Anwar Hasyim, M.Si didampingi Kapolres Karimun AKBP Tony Pantano, SIK, Danlanal Tg. Balai Karimun Letkol Laut (P) PUJI Basuki, SE, M.Tr Hanla, MM, serta dihadiri Pimpinan dan Personel TNI-Polri, Dishub, Damkar, Basarnas, Tagana, Dinas Kesehatan & BMKG Kab. Karimun Prov. Kepri.

Pimpinan apel menyampaikan, pada tahun 2021 ini kita telah dihadapkan berbagai permasalahan panca roba yang terjadi di Indonesia, sesuai data dari BNPB sejak tanggal 1 Januari s/d 5 September 2021 di Indonesia telah terjadi 1.289 bencana alam dengan rincian 750 bencana banjir, 477 cuaca ekstrim, 346 tanah longsor dan 206 kali kebakaran hutan dan lahan dan bencana non alam yaitu penyebaran Covid-19 sejak 13 April 2021 Covid-19 ditetapkan Pemerintah sebagai Bencana Nasional.

Tampak dalam kegiatan tersebut pimpinan apel H. Anwar Hasyim, M.Si dengan didampingi Kapolres Karimun AKBP Tony Pantano, SIK, SH, Letkol Laut (P) Puji Basuki, SE, M.Tr Hanla, MM serta tamu undangan lainnya lakukan cek pasukan.

Sedangkan kesiapan yang digelar di antaranya kendaraan sarana pendukung dalam penanganan bencana alam terdiri dari peralatan SAR seperti Perahu Karet milik Satpolairud Polres Karimun, Lanal Tbk dan Basarnas ikut diapelkan termasuk peralatan canggih milik Satpolairud Polres Karimun bernama U-Safe sebagai penunjang SAR di air dengan menggunakan remote control.

Selain itu peralatan lainnya yang digelar berupa SAR Terbatas hingga Kantong Mayat dalam rangka penanganan bencana alam.

Pimpinan Apel dalam amanatnya, menyebut untuk menyikapi data dari BNPB tersebut khususnya wilayah Kabupaten Karimun, mari bersama-sama kita mengantisipasi secara dini penanganan bencana alam baik yang disebabkan banjir, cuaca ekstrim, gempa bumi, tanah longsor dan yang lain-lain karena akan berdampak pada gangguan Kamtibmas, Kamseltibcarlantas serta kontijensi dengan cara sebagai berikut :

  1. Pendataan Daerah rawan Longsor, Banjir, Gempa Bumi dan lain-lain, jumlah rumah dan penduduk yang tinggal di daerah rawan Bencana.
  2. Sosialisasi kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan Bencana untuk mewaspadai dan mengantisipasi kondisi alam tersebut.
  3. Saling bekerjasama antara stake Holder terkait untuk menyiapkan Tempat pengungsian dan bantuan berupa Sembako, Obat-obatan dan Tenaga Medis dalam rangka penanggulangan para korban Bencana Alam.
  4. Menyiapkan secara dini kekuatan Personel dan sarana prasarana yang siap untuk di gerakkan untuk melakukan evakuasi, pemberian bantuan korban, pengawalan bantuan sembako dan obat-obatan bagi korban Bencana Alam.
  5. Agar melakukan evaluasi dan pembenahan atas kendala yang dihadapi dalam penanggulangan Bencana Alam.
  6. Memberikan pelatihan terhadap Personel tentang tata cara penanggulangan Bencana Alam.
  7. Lakukan Mitigasi di wilayah rawan terjadinya Bencana Alam dengan pembuatan rambu-rambu jalur evakuasi untuk mengarahkan masyarakat menuju titik kumpul atau area aman dari Bencana.
  8. Apabila Terjadi Banjir, Longsor agar petugas Lalu Lintas memasang rambu-rambu untuk mengarahkan masyarakat mengambil jalan alternatif yang aman.
  9. Jika terjadi Bencana Alam agar segera menggelar Operasi Aman Nusa II – Penanganan Bencana Alam.
  10. Tingkatkan Sinergitas Tni/Polri serta Stake Holder terkait agar Deteksi Dini Bencana Alam dapat teratasi dengan baik.
    (Yuliana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *