Peraih medali emas Filipina Hidilyn Diaz memegang medalinya di podium untuk upacara kemenangan kompetisi angkat besi 55kg putri selama Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum di Tokyo pada 26 Juli 2021.

Tokyo, PRESTASIREFORMASI.Com – Filipina mengukir sejarah baru gemilang pada Olimpiade Tokyo 2021 . Negara asal Asia Tenggara itu akhirnya berhasil meraih emas perdana dalam sejarah ajang Olimpiade.

Filipina berhasil mengakhiri penantian panjang dalam memperebutkan medali emas.

Cabang olahraga (Cabor) angkat besi itu berlangsung di Tokyo Internasional Forum, Senin (26/7/2021) malam, Diaz Hidilyn berhasil mengalahkan dua pesaing beratnya di nomor tersebut.

Sosok lifter putri andalan Filipina yang berhasil meraih medali emas yakni Diaz Hidilyn. Perempuan berusia 30 tahun itu secara menjanjikan mampu memenangi cabor angkat besi kategori weightlifting women 55 kg.

Diaz Hidilyn berhasil mengalahkan Liao Qiuyun (China) dan Chinshanlo Zul (Kazakhstan) di babak final.

Jika berbicara tentang sosok Diaz Hidilyn, ia merupaka lifter andalan Filipina kelahiran 20 Februari 1991.

Dikutip dari laman resmi Olympic, Diaz Hidilyn tercatat telah mengikuti ajang Olimpiade sejak tahun 2008.

Kala itu, Diaz Hidilyn melakoni debutnya saat bertanding di cabor angkat besi Olimpiade Beijing

Hanya saja memang kesuksesan paling besar yang didapatkan Diaz Hidilyn baru didapatkan di Olimpiade Tokyo 2021.

Diaz Hidilyn terhitung aktif mulai mengawali kariernya sebagai lifter tepatnya pada usia 11 tahun di Zamboangka, daerah Filipina.

Podium juara utama cabor angkat besi putri kategori 55 kg di Olimpiade Tokyo 2021
(Dari kiri ke kanan) Peraih medali perak Liao Qiuyun dari China, peraih medali emas Hidilyn Diaz dari Filipina dan peraih medali perunggu Zulfiya Chinshanlo dari Kazakhstan berdiri di podium untuk upacara kemenangan kompetisi angkat besi 55kg putri selama Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum di Tokyo pada 26 Juli 2021.

Kariernya tak berjalan mulus mengingat ia pernah mengalami beberapa cedera selama kariernya sebagai lifter putri andalan Filipina.

Sebagaimana misal ketika Diaz Hidilyn mengalami cedera lutut (2014) dan terpaksa absen di Asian Games tahun tersebut (Korea Selatan).

Ia juga sempat mengalami cedera bahu pada tahun 2015 dan awal 2016.

Dalam perhelatan Olimpiade, prestasi terbaik Diaz Hidilyn sebelum memenangkan medali emas Olimpiade Tokyo 2021 yakni medali perak.

Medali tersebut ia dapatkan ketika berlaga di cabor angkat besi Olimpiade Rio 2016 lalu.

Keberhasilan Diaz Hidilyn menyumbangkan medali emas membuat Filipina menjadi negara kelima Asia Tenggara yang meraihnya.

Filipina pun berhasil mengikuti jejak Indonesia, Thailand, Singapura, dan Vietnam yang sudah berhasil meraih medali emas terlebih dahulu dalam sejarah Olimpiade.

Berkat sumbangan medali emas dari Diaz Hidilyn, Filipina kini bertengger di posisi 17 pada papan klasemen perolehan medali Olimpiade Tokyo 2021. (h/tri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *