Memulai karier dari Pinggiran

Selebritis/Hiburan, PRESTASIREFORMASI.ComChloe Zhao menorehkan sejarah menjadi perempuan Asia pertama yang meraih penghargaan Piala Oscar 2021 sebagai sutradara terbaik.

Zhao menjadi perempuan kedua yang menyabet penghargaan serupa sepanjang sejarah festival film bergengsi Academy Award itu. Kathryn Bigelow adalah perempuan pertama yang memenangi penghargaan ini pada 2008 untuk film The Hurt Locker yang mengisahkan tentang Perang Irak.

Sutradara asal China yang kini tinggal di AS ini menang Piala Oscar 2021 berkat karyanya, Nomadland, film yang mengisahkan perjalanan seorang perempuan paruh baya yang terpaksa meninggalkan kampung halamannya untuk berkelana seorang diri setelah suaminya meninggal dan dia pun kehilangan pekerjaan akibat krisis finansial 2008.

Hebatnya lagi, Nomadland pun meraih penghargaan sebagai film terbaik. Begitu pula pemeran utamanya, Frances McDormand, juga berhak menerima Piala Oscar 2021 sebagai aktris terbaik.

Berkat film itu pula, sutradara berusia 39 tahun tersebut juga mendapat penghargaan bergengsi lainnya, seperti Golden Globes dan Baftas.

Ini adalah film ketiga garapan Zhao. Sebelumnya perempuan keturunan China-Amerika ini menggarap film Songs My Brothers Taught Me (2015) dan The Rider (2017).

Tahun ini, ia akan menggarap film pahlawan super Amerika dari Marvel Comics, Eternals, yang dibintangi Angelina Jolie, Richard Madden, dan Kumail Najiani.

Chloe Zhao
Chloe Zhao

Pada Academy Award sebelumnya, penghargaan Oscar kategori sutradara terbaik diraih Bong Joon-ho yang membuat film Parasite.

“Saya selalu menemukan kebaikan pada orang yang saya temui, ke mana pun saya pergi di dunia ini,” kata Zhao dalam sambutannya ketika menerima Piala Oscar.”Jadi ini untuk siapa pun yang memiliki keyakinan dan keberanian untuk berpegang pada kebaikan dalam diri mereka sendiri, dan untuk berpegang pada kebaikan satu sama lain, tidak peduli betapa pun sulitnya melakukan itu.”Ini untuk Anda sekalian yang menginspirasi saya untuk terus maju.”

Dari China ke AS

Lahir di China dengan nama Zhao Ting dan anak seorang eksekutif perusahaan baja, Zhao meninggalkan negaranya sejak remaja untuk bersekolah di Inggris dan melanjutkan pendidikannya di dua kota besar Amerika Serikat, Los Angeles dan New York.

Zhao selanjutnya betah tinggal di Amerika dengan alam pedesaannya yang luas. Nomadland ini menjadi contoh terkini kesukaan Zhao akan hal itu karena menampilkan pemandangan spektakuler di wilayah-wilayah yang jarang penduduk seperti South Dakota dan Nebraska.

Dia pun secara tidak sengaja menemukan gambar-gambar wilayah suku Indian Lakota saat di sekolah film di New York.

Zhao memutuskan untuk “Pergi ke Barat” di akhir usia 20-an tahun setelah merasa dia tidak bisa membuat film soal Kota New York atau hal-hal yang sudah ramai difilmkan.

Chloe Zhao
Chloe Zhao bersama para pemenang Piala Oscar 2021 lainnya

Film pertamanya, yaitu “Songs My Brothers Taught Me,” mengisahkan seorang remaja yang bermimpi bisa meninggalkan tempat tinggalnya di Reservasi Orang Indian di Pine Ridge, adalah hasil dari pengamatan Zhao selama tinggal berbulan-bulan di kawasan terpencil di barat tengah AS itu.

Karya pertamanya itu mendapat sejumlah penghargaan festival film, namun prestasi Zhao kian melejit dua tahun kemudian setelah menyutradarai “The Rider”, yang lagi-lagi soal kehidupan masyarakat pribumi di Pine Ridge dan di Taman Nasional Badlands.

Di kedua film itu, Zhao menyeleksi sendiri orang-orang awam yang bukan aktor untuk memerankan diri mereka sendiri, namun dengan versi semi-fiksi. Bagi dia itu adalah proses yang harus dilakukan sebagai seorang sutradara yang belum terkenal pada saat itu, namun di situlah yang membuatnya “membangun dunia yang saya masuki.”

“The Rider” dibuat setelah Zhao bertemu dengan seorang koboi yang terluka parah namun menolak pensiun dari dunia rodeo, yaitu Brady Jandreau yang memerankan sebagai “Brady Blackburn.”

“Saya merasa seringkali butuh bantuan mereka…saya sering pergi ke tempat-tempat pinggiran dan tidak banyak tahu soal tempat-tempat itu,” ujar Zhao suatu ketika.

Di “Nomadland”, yang diambil dari buku non-fiksi karya Jessica Bruder mengenai warga Amerika yang terpaksa tinggal di mobil setelah Resesi Besar, banyak karakter juga memerankan versi mereka sendiri.

Namun, di film itu, Zhao menyutradarai seorang aktris terkenal, yaitu Frances McDormand, yang akhirnya berhasil meraih Piala Oscar untuk kali ketiga.

Pengalaman itu mungkin membuat dia kian mantap untuk membuat film berikut, yaitu “Eternals” yang berbiaya besar yang bisa menandingi kesuksesan serial film superhero karya Marvel.

Apakah Chloe Zhao terkenal di China?

Reputasi Zhao di China terbilang rumit. Di satu sisi media pemerintah awalnya menyebut dia, “kebanggaan China” sebelum kaum nasionalis menyinggung wawancaranya di masa lalu yang tampaknya mengritik dan menjaga jarak dengan negara asalnya itu.

Zhao belum menanggapi kontroversi itu secara langsung, namun baru-baru ini mengatakan butuh “beberapa tahun lagi” sebelum memberanikan diri menampilkan asal-usul masa kecilnya di film.

“Saya merasa sepertinya harus memikirkan kecemasan masa remaja dan semua terkait hal itu, dan kembali pulang,” katanya. “Ini akan memakan waktu beberapa tahun lagi. Saya pikir saya harus lebih dewasa, untuk tidak takut melihat diri sendiri,” lanjutnya seperti dikutip AFP.

Hingga kini, dia tinggal di pinggiran kota Ojai, California, bersama suaminya, seorang sineas Inggris, dengan dua anjing mereka.

Setelah mengakar dengan karya-karya indie-nya, proyek berikut Zhao setelah “Eternals” adalah film futuristik sci-fi “Dracula” versi Barat.

Siapa saja Pemenang Oscar 2021?

Film terbaik: “Nomadland”

Sutradara terbaik: Chloe Zhao, “Nomadland”

Aktris terbaik: Frances McDormand, “Nomadland”

Aktor terbaik: Anthony Hopkins, “The Father”

Aktris pendukung terbaik: Youn Yuh-Jung, “Minari”

Aktor pendukung terbaik: Daniel Kaluuya, “Judas and the Black Messiah”

Film fitur internasional terbaik: “Another Round” (Denmark)

Soul
Keterangan gambar,Cuplikan Film Soul

Film fitur animasi terbaik: “Soul”

Film fitur dokumenter terbaik: “My Octopus Teacher”

Naskah film orisinal terbaik: “Promising Young Woman” – Emerald Fennell

Naskah film adaptasi terbaik: “The Father” – Christopher Hampton, Florian Zeller

Sinematografi terbaik: Mank – Erik Messerschmidt

Film dengan efek visual terbaik: Tenet – Andrew Jackson, David Lee, Andrew Lockley and Scott Fisher

Film dengan penyuntingan terbaik: Sound of Metal – Mikkel EG Nielsen

Disain kostum terbaik: Ma Rainey’s Black Bottom – Ann Roth. (h/sumber:cnnindonesia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *