Deli Serdang, PRESTASIREFORMASI.Com – Warga petani Beringin dan Pantai Labu menyatakan rasa kekecewaannya karena harga gabah anjlok, padahal harga beras tetap stabil.
“Biasanya, harga gabah basah Rp 5000 per kg, sekarang hanya Rp 4600, sehingga tidak sesui dengan harapan kami,” ungkap para petani kepada wartawan di sana, Kamis (4/2/2021).
Akibat harga yang tidak memuaskan itu, petani sangat kecewa dan tidak bergairah. Bahkan ada sebahagian masyarakat Petani di kecamatan Beringin belum mau memanen padinya sampai rapuh di pokok demi menunggu harganya naik lagi.
Para petani di sana mengakui, anjloknya harga gabah mempengaruhi nilai penjualan hasil panen, pupuk dan ongkosnya menjadi tidak sesuai. Malah menombok lagi.
Lalu muncul pertanyaan besar di benak masyarakat petani di sana, kenapa harga gabah basah anjlok namun harga beras tetap tinggi.
Awak media yang menjumpai warga petani kecamatan Beringin, Rabu (3/2/2021), Parhusip bersama beberapa rekannya, menyebut panen kali ini tidak seperti biasanya.
“Kami semua mengeluh dengan harga jual hasil pane kali ini. Kami pun tidak tau, entah permainan siapa ini, sehingga kami sangat terpukul sekali untuk membayar ongkos panen dan juga membayar pupuknya,” ungkap Parhusip. Bahkan katanya, sebahagian ada yang belum dibayar.
“Kami berharap kepada pemerintahan Deli Serdang, khususnya dinas pertanian dan dinas lainnya, supaya menelusuri kenapa harga Gabah kami sangat menurun sekali, sedangkan kualitasnya bagus karena panennya memakai mesin odong-odong,” ujarnya. (h/Misnan)
BERITA DELI SERDANG: