Kaltim, PRESTASIREFORMASI.Com – Jasad Fransisca Wahyu Retno Panuntun yang tetap utuh tidak dimakan buaya dan ditemukan di kolam penangkaran mahluk reptil itu, meng ungkap wanita itu dibunuh usai disetubuhi kemudian dibunuh di dalam mobil oleh selingkuhannya, Ricky Ashary, (34).
Polisi yang bergerak cepat dan sigap mengumpulkan berbagai barang bukti, berhasil mengungkap kasus penemuan mayat Fransisca yang dibuang ke kolam penangkaran buaya Bumi Perkemahan Mayang Mangurai, Kecamatan Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur itu.
Ricky membuang mayat Fransisca untuk menghilangkan jejak. Ia berharap mayat selingkuhannya itu dimakan buaya.
Kapolres Berau AKBP Edy Setyanto Erning menyebut, kasus pembunuhan Fransisca terungkap berkat pemeriksaan maraton terhadap 15 orang saksi. Setelah pemeriksaan saksi, tersangka mengarah ke satu nama, yakni Ricky Ashary, warga Jalan Durian III, Tanjung Redeb.
Barang bukti yang didapat di tempat kejadian perkara (TKP) juga mengarah ke Ricky Ashary. “Benar, pelaku sudah kami amankan di Kalimantan Tengah. Pelaku bersembunyi di salah satu indekos milik keluarganya,” ujar kapolres, seperti dikutip dari Prokal (Jawa Pos Group), Selasa (27/10).
Kronologinya, pelaku pada Selasa (20/10) sekitar pukul 21.00 wita, menjemput korban di depan RSUD dr Abdul Rivai. Kemudian mengajak korban berhubungan badan, lalu diajak karaoke di salah satu tempat di Tanjung Redeb.
Selang beberapa jam, tersangka dan korban kembali melakukan hubungan badan di dalam mobil rental KT 1411 GE, di sekitar lokasi Bumi Perkemahan Mayang Mangurai.
“Motor korban sendiri ditinggal di parkiran RSUD dr Abdul Rivai. Setelah berhubungan, korban mengancam pelaku, akan melaporkan aksi tersebut kepada sang istri,” ucapnya.
Ancaman korban membuat lelaki itu ketakutan. Pelaku takut perbuatannya dilaporkan kepada sang istri.
“Karena diduga takut, pelaku nekat menghabisi nyawa korban. FS dijerat lehernya menggunakan tali. Kejadian terjadi sekira pukul 02.00 wita – 03.00 Wita,” kata Kapolres.
Diduga, pelaku telah merencanakan pembunuhan itu. Sebab, pelaku sudah menyiapkan tali dan lakban sebelum menghabisi korban. Pelaku dan korban tidak ada hubungan spesial, hanya sebatas teman.
“Untuk motif pembunuhan, informasi awalnya karena pelaku merasa terancam dengan ancaman korban, makanya nekat melakukan pembunuhan,” pungkas Edy. (h/jpc)
KRIMINAL:
- Silaturahmi ke Rumah Keluarga, Mobil Tim JADI Dikepung Pendukung Dedy – Dayat
- Usai Mobilnya Digeledah Sejumlah Orang, Sardi Kehilangan Uang dan Barang
- Bergaya Premanisme, Sejumlah Orang di Pasar Lubuk Landai Hadang dan Geledah Mobil Anggota Tim JADI
- Pimpinan KPK 2024-2029, Siapa Mereka dan Mengapa Pegiat Antikorupsi Sebut Pemilihan Ini sebagai ‘Basa-basi’?
- ICC Resmi Keluarkan Surat Penangkapan PM Israel Netanyahu
- 14 Teman Diduga Dibunuh Gunakan Racun Sianida, Kasus Pembunuhan Serial Terparah di Thailand