Labura, PRESTASIREFORMASI.Com – Akhirnya jasad Arpan Munthe, Senin (19/10/2020) malam, sekitar pujkul 21.30 WIB berhasil dievakuasi dari sungai Simangalam, setelah sehari penuh dilakukan pencarian usai diterkam buaya ketika mandi Minggu (18/10/2020) malam.
Proses pencarian melibatkan Tim SAR Tanjungbalai dan BNPB Daerah kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), sejak Senin pagi (19/10/2020), telah berupaya keras mencari jasad Arpan di lokasi pertama saat diterkam buaya, sekitar kawasan Titi Kuning PT KSS Sungai Simangalam.
Bahkan kedua badan penyelamatan dan penanggulangan bencana Pemerintah Daerah itu mengerahkan alat berat eksavator terapung, menggaruk semak-semak, eceng gondok dan kiambang di lokasi peristiwa yang diduga tempat buaya menyimpan jasad Arpan.

Seharian mencari, namun jasad warga Kampung Tempel (Kampel) Desa Simangalam kabupaten Labura itu tak juga berhasil ditemukan.
Kronologis penemuan jasad Aspan
Wartawan prestasireformasi.com Syaiful Azhar Panjaitan yang ikut memantau pencarian, melaporkan, usai sholat Maghrib, warga dan pihak keluarga korban kembali melanjutkan pencarian di lokasi Aspan yang diperkirakan dimangsa.

Mengerahkan sejumlah sampan dan boat, dilengkapi lampu sorot, masyarakat dan keluarga melanjutkan pencarian. Akhirnya, sejumlah warga melihat kemunculan buaya yang kepalanya menyembul di antara tunbuhan liar dan kiambang.
Buaya yang panjangnya diperkirakan mencapai 4 meter itu, tampak membawa jasad Aspan sambil mengatupkan rahangnya menghindar dari kejaran warga.

Sekitar dua jam lebih warga mengejar buaya itu untuk merebut jasad dari rahangnya, diiiringi suara pekikan, lalu menebar tali dan jaring. Akhirnya pada pukul 21.30 WIB, di dekat pompa air PTKSS, warga berhasil merampas jasad Asfan yang tersangkut di tali dan jaring. Sedangkan buaya menghilang dikegelapan dan kedalaman sungai Simangalam.
Jasad Arfan dalam keadaan masih utuh, hanya di sekujur tubuh pun segera dievakuasi malam itu juga ke rumah keluarganya di Kampel Desa Simangalam dan disemayamkan di sana. Pada hari ini akan dikebumikan di pemakaman tanah wakaf di kampung itu.
Salah seorang dari 4empat teman korban yang bersama-sama menjaring ikan, Simanjuntak menuturkan, usai menjaring ikan mereka pun mandi bersama di sekitar Titi Kuning PT KSS.
Keempat kawannya mandi di pinggir sungai, sementara Aspan yang merasa badan kurang bersih dan untuk menghilangkan gatal, usai membaluri tubuhnya degan sabun lalu berendam ke lokasi yang airnya lebih dalam.

Saat itulah buaya yang mungkin sudah lama mengincar, menerkam dan langsung menyeretnya ke tengah sungai yang dalam dan gelap. Keempat temannya langsung melapor ke kampung dan warga berbondong-bondong melakukan pencarian.
Saat pencarian waktu itu, warga sempat melihat buaya tersebut, dan mereka mendodos badan mahluk bersisik tebal itu. Bahkan salah seorang polisi sempat melepas dua kali tembakan, namun mahluk itu berhasil lolos. (h/syaiful)
PERISTIWA:
- Tiga Remaja Diamankan Warga di Batang Kuis, Dicurigai Begal Ternyata Hendak Tawuran

- CU Abadi Ajibata Cabang Tomok Berbenah: Pengurus Baru Fokus Pulihkan Keuangan dan Kepercayaan Anggota

- Merajut Identitas di Tanah Batak: Samosir Rayakan Hari Ulos Nasional dengan Semarak Peradaban

- Kapolres Karimun Imbau Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrim

- Pemkab Taput Serahkan Hibah Tanah untuk Kejaksaan Negeri Tapanuli Utara

- Ketua SMSI Sergai Serahkan Bantuan Beras untuk Korban Banjir, Wujud Kepedulian Insan Pers dan Pengusaha Lokal
