Tanjabbar, PRESTASI REFORMASI.COM – Warga desa Tanah Tumbuh, Sungai Paur dan Desa Bukit Bakar kecamatan Renah Mendaluh, kabupaten Tanjab Barat (Tanjabbar) propinsi Jambi, mengharapkan kepada pemerintahan daerah dan pusat untuk memperbaiki dan peningkatan mutu jalan antar desa mereka.

Warga desa tersebut mengakui, sejak masih berinduk ke desa Lubuk Kambing hingga kini menjadi desa depinitip yang sudah hampir 15 tahun, belum pernah mendapat perhatian dari pemerintah.

Selama ini, mereka merawat dan membuka jalan desa mereka hanya dengan bergotong royong saja , belum pernah ada bantuan dari APBD maupun APBN.

Bahkan sudah tiga kali penggantian pemimpin di tiga desa itu, belum ada hingga kini bantuan Pemkab Tanjabbar untuk memperbaikinya!

Salah seorang Kades yang dikonfirmasi media ini, kepala desa Sungai Paur Sugiono, membenarkan Dia generasi ke tiga selaku pemimpin desa, saat imenyatakan belum ada bantuan perbaikan dan peningkatan jalan antar desa dari tiga desa.

“Hanya karena upaya masyarakatlah pembuatan dan perbaikan jalan tersebut bisa terjadi,” ujar Sugiono.

Dia menambahkan, memang sebelumnya desa mereka berinduk ke desa Lubuk Kambing. Setelah adanya pengembangan desa, dipecah menjadi tiga desa depinitip.

“Kini kami menggunakan jalan keluar menuju desa Lubuk Madarasah kecamatan Tengah Ilir kabupaten Tebo sebab di situ jalan yang dekat keluar ke jalan lintas tengah simpang Beringin.

Semantara jalan yang menuju kecamata Renah Mendalu masih rusak apa lagi musim penghujan jalan tersebut tidak bisa dilalui.

“Jadi ketika kami mau keluar terpaksa jalan keliling masuk desa Lubuk Madarasah kecamatan Tengah Ilir Tebo dulu baru menuju kecamatan Renah Mendaluh. Mutar cukup jauh,” ujarnya.

Untuk itu, Kades Sungai Paur Sugiono ini atas nama warga, sangat mengharapkan perhatian pemerintahan daerah maupun pusat supaya mereka tidak beranggapan seolah-olah anak tiri pemerintah.

Riga desa ini merupakan alokasi daerah perkebunan rakyat yang langsung membentuk suatu pemukiman, Perkampungan tersebut berpenduduk lebih kurang 1500 kk sehingga di jadikan tiga desa yang definitif. (h/Marjuni)

BERITA JAMBI LAINNYA:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *