Samosir. PRESTASI REFORMASI.COM – Pimpinan bersama Komisi II DPRD Kab. Samosir melaksanakan Kunjungan Koordinasi terkait Pengembangan dan Pemeliharaan Ternak kerbau Lokal ke Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTUHPT) Siborong-borong di Kabupaten Tapanuli Utara, Sabtu (12/09/20).
Kedatangan tim disambut Drh Derita Sianturi (Kasi informasi dan Jasa Produksi) dan Drh. Jeky Lumbangaol (Kasi Pelayanan Teknis).
Tujuan kehadiran tim Pimpinan dan Komisi Ii DPRD Kab. Samosir ini untuk menggali informasi terkait teknik pengembangan dan pemeliharaan ternak khususnya Ternak kerbau dan luas areal peternakan yang dikelola BPTUHPT Siborong-borong serta jenis ternak kerbau yang dibudidayakan.

BEEITA SAMOSIR LAINNYA:
- Warga Simanindo Harapkan Pembangunan Jalan Nasional di Samosir Tak Molor
- CU Abadi Ajibata Cabang Tomok Berbenah: Pengurus Baru Fokus Pulihkan Keuangan dan Kepercayaan Anggota
- Merajut Identitas di Tanah Batak: Samosir Rayakan Hari Ulos Nasional dengan Semarak Peradaban
- Kebocoran Pipa PDAM di Samosir Sebabkan Jalan Amblas, Penanganan Cepat Pulihkan Akses Jalan
- BUMDes Berkarya Desa Paraduan Kembangkan Usaha Peternakan Ayam Bertelur, Dukung Program Pemerintah Pusat
- Kepala Desa Paraduan Berbenah: Demi Kesejahteraan dan Transparansi
“Masyarakat di Kabupaten Samosir rata-rata memelihara ternak kerbau dan daerah ini salah satu sentra peternakan kerbau di Sumatera Utara, akan tetapi kami melihat masyarakat di Samosir masih mempergunakan cara-cara yang biasa memelihara ternak Kerbau, sehingga produktifitas hasilnya pun biasa saja,” ujar Jonny Sagala.
Kepala seksi informasi dan jasa produksi Drh. Derita Sianturi menjelaskan, BPTUHPT Siborong-borong memiliki lahan yang dikelola dengan baik dan kandang ternak maupun untuk areal tanam pakan seluas 60 Hektar.
Dia menambahkan, Balai ini juga tidak hanya memelihara atau mengembangkan ternak kerbau saja akan tetapi juga mengembangkan ternak babi.
“Khusus untuk ternak kerbau, Balai fokus mengembangkan ternak kerbau jenis kerbau sungai kalau bahasa daerah di sini istilahnya kerbau buttak,” jelas Drh. Derita Sianturi.
“Untuk pakan kita menanam sendiri sesuai dengan kebutuhan ternak dan pakan ternak kerbau kita menanam jenis rumput pennisetum purpureum atau yang biasa kita kenal dengan rumput gajah,” lamjutnya.
Ia mengungkapkan, teknis pembuahan yang dilakukan di Balai ini selain teknik tradisional/normal juga dengan teknik inseminasi buatan. Terkait dengan limbah/kotoran ternak dikelola/dipergunakan atau diproduksi untuk kebutuhan hijauan.
“Pakan ternak juga untuk kebutuhan pupuk organik dan tidak dikomersilkan,” pungkasnya.
“Pimpinan dan Komisi II DPRD Kab. Samosir mengucapkan terimakasih atas informasi dan penjelasan yang disampaikan, sehingga nantinya dapat disosialisasikan ke masyarakat Samosir melalui Dinas terkait,” ujar Ketua Komisi II DPRD Kab Samosir Pardon M.E Lumbanraja. (Hots/ril)