Subulussalam, PRESTASI REFORMASI.COM – Sejumlah wartawan di Kota Subulussalam, mengaku merasa kecewa dan dibohongi karena pengadaan baju rompi yang sudah di-SK-kan, untuk bertugas meliput dan memberitakan pandemi covid-19, ternyata sampai hari ini tidak jelas keberadaannya.

Berawal ketika Pemerintah Kota Subulussalam membentuk tim gugus corona virus disease (covid-19) pada 30 Maret 2020, melibatkan insan pers melalui wadah masing-masing termasuk LSM Yara yang ditangani Kepala Dinas Kominfo Baginda Nasution.

Illustrasi baju rompi.

Untuk menunjang tugas-tugas peliputan itu, telah direncanakan baju rompi untuk wartawan yang di-SK-kan melalui rapat.

Perkembangan pandemi covid-19, pada bulan Mei 2020 serangan cirus corona sempat mereda, sehingga kota Subulussalam provinsi Aceh itu pun ditetapkan sebagai zona hijau. Namun, pada tanggal 13 Agustus, seorang warga Subulussalam Barat berinisial NM (48) meninggal dunia, dan dari hasil swab dinyatakan positif covid-19.

Tentu saja ini masalah serius, sehingga pada tanggal 14 diadakan konferensi pers. Namun, beberapa hari kemudian bertambah lagi jumlah korban yang dinyatakan positif covid-19 menjadi beberapa orang.

Untuk itu, pada hari Selasa (18 Agustus 2020) Jubir covid-19 Baginda Nasution adakan lagi konferensi pers di posko gugus di pendopo Walikota Subulussalam.

Ketika itu, sejumlah insan pers menyelutuk, “Masihkah tim gugus membutuhkan wartawan baik cetak maupun elektronik? Kenapa baju rompi yang sudah diorder, sampai saat ini tidak jelas ada apa tidak?”

Wartawan PRi.Com yang menghubungi jubir gugus covid-19 Baginda Nasution melalui whatsapp, hanya menjawab singkat “Lagi dipersiapkan!” (Alimsyah Sembiring)

BERITA ACEH LAINNYA:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *