Medan, PRESTASIREFORMASI.COM – Pemko Medan melalui Dinas Pariwisata Kota Medan sangat mendukung pengelolaan kawasan hutan mangrove yang berlokasi di Jalan Pulau Sicanang, Kelurahan Belawan Sicanang, Kecamatan Medan Belawan menjadi Ekowisata Manggrove.
Selain melestarikan hutan mangrove yang berfungsi mencegah terjadinya abrasi, kehadiran ekowisata mangrove yang dibangun mulai sejak tahun 2015 itu kini menjadi salah satu destinasi wisata alam andalan yang ada di Kota Medan.
Agus mengungkapkan, selain menggelar Festival Hutan Magrove, Pemko Medan juga telah memperkenalkan kawasan Ekowisata Manggrove yang memiliki luas sekitar 450 hektar kepada operator biro perjalanan se-ASEAN.
“Dukungan ini sebagai bentuk tanggung jawab Pemko Medan dalam upaya mendukung pelestarian dan penyelamatan hutan mangrove,” ujarnya.
Agus pun berharap, bila memungkinkan perlu juga diusulkan Ekowisata Mangrove Sicanang dapat dijadikan kawasan konservasi. Terkait itu, Dia mengajak Pemerintah Provinsi Sumut kut mendukung pengusulan tersebut.
Dengan demikian kawasan Ekowisata Mangrove Sicanang tidak dapat tersentuh apapun, terkecuali semata melakukan pengelolaan dan pelestarian, termasuk seluruh ekosistem yang ada di dalamnya.
“Pemko Medan melalui Dinas Pariwista Kota Medan siap bersinergi dan mendukung semua pihak yang ingin mengembangkan pariwisata di Kota Medan, termasuk Ekowisata Mangrove Sicanang. Mari kita bersama-sama mendukung pengelolaan Ekowisata Mangrove Sicanang. Ini merupakan tanggung jawab kita bersama,” ujarnya.
Sebelumnya, Program Director Yagasu Meilinda Suriani Harefa menyampaikan, apresiasi dan terima kasihnya atas dukungan dari Pemprovsu maupun Pemko Medan dalam pengembangan hutan mangrove menjadi ekowisata.
Ia mengatakan, baik Yagasu dan Pokdarwis tentunya tidak dapat bekerja tanpa dukungan dari pemerintah, termasuk masyarakat.
Sejak dimulai tahun 2015, jelas Meilinda, pengembangan kawasan hutan mangrove menjadi Ekowisata Mangrove Sicanang mulai membuahkan hasil.
Dia memaparkan, jumlah pengunjung yang datang saat ini setiap minggunya mencapai 500-700 orang.
“Semoga Ekowisata Mangrove Sicanang akan terus berkembang dan menjadi salah satu primadona wisata di Medan, sekaligus upaya dalam melestarikan lingkungan hidup,” harapnya.
Di kesempatan itu Meilinda juga berharap, agar Pemko Medan melalui pihak kelurahan maupun kecamatan dapat membantu penyediaan lokasi parkir yang baik sehingga masyarakat ketika berkunjung merasa tenang dan nyaman.
Penerima penghargaan Kalpataru 2019 ini optimis, jika lokasi parkir baik, jumlah pengunjug yang datang akan meningkat lagi.
“Jika parkir mendukung, jumlah pengunjung yang akan datang semakin banyak lagi. Sebab, Ekowisata Mangrove Sicanang sangai indah dan satu-satunya ekowisata mangrove terindah yang ada di Provinsi Sumut, baik infrastruktur yang dimilikinya maupun kebersihannya. Semoga kawasan ini dapat meningkatkan perekonomian warga sekitar,” harapnya.
Usai seremonial dan sejumlah sambutan, acara yang digelar dalam rangka memperingati Hari Mangrove Sedunia, Hari Konservasi Alam Nasional, Hari Hutan Nasional, serta memeriahkan bulan kemerdekaan Republik Indonesia dilanjutkan dengan penanaman hutan mangrove.
Baik Agus Suriono maupun yang lainnya turun ke dalam rawa-rawa untuk menanam pohon mangrove. (Ani)
BERITA PARIWISATA LAINNYA:
- Plt. Bupati Samosir Hadiri Conference Pesta Rakyat dan Aquabike Jetski World Championship 2024.
- Pemkab Samosir Sosialisasikan Penggunaan Bantuan Keuangan Provinsi Sumut Untuk Alokasi Penertiban Keramba Jaring Apung.
- National Geographic Orion di Pelabuhan Belawan, Dorong Pariwisata Sumut
- Polresta Deli Serdang dan Jajarannya Patroli ke Tempat Wisata Memberi Rasa Aman
- Pelindo Dukung Pengembangan Pariwisata Samosir Pada Festival Solu Bolon 2024
- Bupati Samosir Apresiasi Kehadiran Hotel Berbintang 5 Marianna Resort