Jasad Ponidi Belum Ditemukan, Jam 14.00 Ini Pawang Buaya Dikerahkan

Tim SAR dari Tanjungbalai dan BNPB kabupatn Labuhanbatu Utara ketika melakukan pencarian Ponidi, korban yang diterkam buaya di Paret Cina pada Minggu (26/7/2020) lalu .(Foto: Istimewa)

Selasa, 28 Juli 2020, Jam: 13;24 WIB

Labura, PRESTASIREFORMASI.COM  – Pencarian Ponidi (47) yang diterkam buaya dan disaksikan langsung istrinya Minggu (26 Juli 2020) lalu, dilanjutkan pada hari kedua Selasa (28/7/2020) dengan mengerahkan Tim SAR dari Tanjungbalai dibantu BNPB Kabupaten Labura dan warga Kualuh Selatan.

Laporan wartawan PRESTASIREFORMASI dari lokasi, Saiful Azhar Panjaitan, melalu telepon selular (Handpone), menyebutkan lokasi Ponidi diterkam buaya yang diperkirakan mencapai 15 meter itu, medannya sangat sulit.

Iring-iringan perahu karet Tim SAR dan BNPB serta perahu para nelayan di kawasan itu, telah menelesuri perairan hampir 5 km, namun belum ada tanda-tanda keberadaan Pondi.

Sukarelawan yang berasal dari Kualuh Selatan dan warga dari Desa Ponidi, turut melakukan pencarian ke lokasi terjadinya tragedi itu.

Lokasi Ponidi yang diterkam buaya berada di kawasan perkebunan sawit yang digenangi air di kawasan Paret Cina, akibat luapanm dari sungai Sungai Simangalam, Kecamatan Kualuh Selatan, kabupaten Labuhanbatu Utara, provinsi Sumatera Utara.

Saiful melaporkan, jika belum juga ditemukan pencarian akan distop namun direncanakan pada jam 14.00 WIB, direncanakan menghadirkan pawang buaya untuk membantu memudahkan penemuan Ponidi.

Baca juga: Istri Saksikan Suami Diterkam Buaya di Labura

Seperti diberitakan PRESTASIREFORMASI.COM sebelumnya, seekor buaya besar yang diperkirakan berukuran 15 meter, tiba-tiba menerkam Ponidi (45 tahun) yang tengah asyik mendodos sawit, Minggu (26/7/2020) menjelang shalat Zuhur.

Tubuh lelaki itu sempat dilontar ke atas, ditangkap dengan moncongnya, diputar-putar lalu menghilang di saluran Parit Cina yang alirannya hingga ke Sungai Simangalam, Kecamatan Kualuh Selatan, kabupaten Labuhanbatu Utara, provinsi Sumatera Utara.

Istri Ponidi yang turut menemani suaminya itu panen sawit, menyaksikan langsung peristiwa mengerikan itu. Dia hanya mampu berteriak histeris, “Tolong..tolong….suamiku diterkam buayaaa…!”.

Berikut ini video proses pencarian Ponidi yang ditayangkan Saiful Azhar panjaitan:

https://www.facebook.com/100020220420017/videos/591183424899000/

Berselang beberapa saat kemudian Buaya menyeret tubuh Ponidi, warga desa Simangalam dusun Tanjung Alam itu kemudian hilang seperti tak berbekas.

Peristiwa itu bermula ketika Ponidi dan istrinya berniat mendodos buah kelapa sawit di kebunnya. Keduanyasempat sampai satu putaran mendodos, tanpa menyadari seekor buaya ditaksir berukuran 15 meter diam-diam mengintai. (h/saiful)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *