Tapteng,PRESTASI REFORMASI.COM – Dua warga Tapteng tewas tenggelam di sungai Perbangsian, Dusun II Desa Saragih, Kecamatan Manduamas, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) Sumatera Utara, Selasa (23/06/2020) sekitar pukul 17.00 WIB.

Awalnya personil Polsek Manduamas Tapteng mendapat informasi dari Kepala Desa Saragih, Ashwin Tumanggor, mengatakan kalau ada warga yang tenggelam di bendungan sungai Perbangsian.

“Informasi langsung ditindsklanjuti Kapolsek Manduamas, Iptu Kuson Butar Butar, selanjutnya mereka menuju ke lokasi,” kata Kapolres Tapteng, AKBP Nicolas Dedy Arifianto, melalui Paur Subbag Humas Ipda JS. Sinurat.

Korban bernama Heryansyah Silitonga (33) warga , Kelurahan PO. Manduamas, Kecamatan Manduamas, dan Yoki Telaumbanua (11) warga Dusun II, Desa Saragih, Kecamatan Manduamas, Tapteng.

Sejumlah keterangan yang diperoleh petugas, dari warga yang menyaksikan kejadian mengatakan, bahwa saat itu warga yang sedang duduk di warung kopi dekat bendungan, mendengar suara perempuan minta tolong, mengatakan ada warga yang tenggelam.

Pintu bendungan sungai Perbangsian, lokasi kedua korban tewas tenggelam.

Kemudian beberapa warga datang menghampiri langsung terjun ke air dan melihat korban Yoki Telaumbanua, tenggelam tersangkut di pintu air, sementara korban Heryansyah Silitonga kakinya tersangkut pada pintu air dalam posisi duduk tenggelam sambil melambaikan kedua tangannya dan hampir juga salah satu watga yang menolong ikut tenggelam saat melakukan pertolongan terhadap korban.

Warga lainnya pun sebagian membuka pintu air bendungan, sehingga kedua korban akhirnya berhasil diangkat ke atas oleh warga, kemudian sampai di atas mereka beri pertolongan dengan cara menekan dada korban, namun nyawa kedua korban tersebut tidak tertolong lagi.

Selanjutnya korban Yoki Telaumbanua, langsung dibawa ke rumah keluarganya, sedangkan korban Heryansyah Silitonga dibawa ke Puskesmas Saragih dan dilanjutkan ke Puskemas Manduamas.

“Atas pemintaan kedua keluarga korban, bermohon kepada Kapolsek Manduamas di hadapan warga yang menyaksikan, agar korban tidak dilakukan autopsi,” ungkap JS Sinurat mengakhiri (h/Yasiduhu Mendrofa)

BACA JUGA:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *