Dokter Terus Memantau Pemulihan Pasca Operasi

Sulsel, PRi.Com – -Seorang siswa SMP wargal Desa Wakinamboro, Kecamatan Siompu, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara, mengalami peristiwa tragis saat membantu orang tuanya memancing di laut. Tiba-tiba, ikan ikan cenro yang juga disebut ikan jarum terbang ke arah mereka.

Dokter Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) Senin (20Januari 2020), terus memantau kondisi kesehatan pelajar bernama Muhammad Idul pascaoperasi tiga hari yang lalu, Sabtu (18 Januari 2020), pencabutan moncong ikan cenro dari lehernya.

Dokter spesialis anestesi di RSUP Wahidin dan RS Unhas Prof Dr dr Syafri K Arif, SpAn di Makassar, Senin, mengatakan remaja tersebut saat ini dalam proses pemulihan pascaoperasi.

“Jadi selanjutnya para dokter akan menunggu tiga hingga empat hari ke depan. Semoga tidak terjadi infeksi,” katanya.

Dokter pantau kondisi pelajar yang diserang ikan cenro
Kondisi leher pelajar yang diserang ikan cenro sebelum dioperasi di RS Wahidin Sudirohusodo Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (20/1/2020). Foto: Antara

Kepala RS Unhas itu menjelaskan, jika berjalan lancar dan tidak terjadi infeksi, maka selanjutnya bisa dicabut jahitannya di bagian leher.

Terkait potensi infeksi, dia tidak memungkiri cukup besar. Alasannya karena kejadian yang menimpa siswa Siswa Kelas 2 SMP Negeri 3 Siompu Buton itu telah berlangsung sejak dua hari atau tepatnya 18 Januari 2020.

Dengan jangka waktu 2X24 itu membuat potensi terjadi infeksi cukup tinggi. “Jadi kita berharap dan berdoa agar tidak terjadi infeksi,” kata dia.

Siswa yang tercatat tinggal Desa Wakinamboro, Kecamatan Siompu, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara ini mengalami peristiwa tragis saat membantu orang tuanya memancing di laut. Tiba-tiba, ikan ikan cenro yang juga disebut ikan jarum terbang ke arah mereka.

Lalu ada ikan cenro yang moncongnya tertancap di leher Idul hingga tembus ke belakang.

Iapun dirujuk ke Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar setelah sebelumnya sempat dirawat di RS Siloam, Bau-Bau. (h/sumber Antara)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *