
“Apalagi untuk ujian sekolah tidak bisa di-SPJ-kan, tidak mungkin pakai gaji saya bang. Saya minta dari kau atau dari media-media lain untuk mencarikan pengganti saya sebagai kepala sekolah, saya jamin tidak ada yang sanggup,” tandas kepsek Tukiman.
Langkat, PRESTASIREFORMASI.Com– Berdasarkan Permendikbud No 1 tahun 2018 tentang Juknis Bos, Pasal 188 KUHP tentang perusak barang atau penelantaran fasilitas Negara/umum, UU No 25 tahun 200 9 tentang pelayanan Publik, Peraturan pemerintah No 19 tahun 2005 tentang Standart nasional Pendidikan, juga Pasal 423 KUHP tentang pengabaian kewajiban dengan ancaman 6 tahun penjara.
Merujuk pasal tersebut menjadi pedoman Kepala sekolah lebih peduli pada sekolah dan fasilitas pendukung lainnya. Namun pedoman itu diabaikan Kepsek SMPN 1 Babalan Tukiman,S.Pd, saat Wartawan PRESTASIREFORMASI.Com kunjungi sekolah tersebut, terlihat gedung SMPN 1 Babalan jorok dan tidak dirawat.
Menurut keterangan masyarakat inisial A sekaligus wali murid saat berjumpa dengan PRESTASIREFORMASI.Com Sabtu,(10/05/2025), di depan sekolah, mengatakan sepertinya Kepala sekolah Tukiman S.Pd tidak peduli dengan perawatan gedung SMP N 1 Babalan ini.
“Coba nanti Abang lihat ke dalam, banyak kaca dan asbesnya pada bolong berjatuhan, kamar mandi pun jorok banyak sampah dan selokan airnya pun ikut mumpet ketutup sampah, sehingga airnya meluap ke jalan seperti pemandian Lembu. Mirisnya, kepsek pun jarak masuk, semakin menguatkan kecurigaan kami masyarakat tentang dugaan penyelewengan dana bos yang anggarannya dikantongi,” tandas masyarakat.

Untuk itu, Masyarakat bermohon kepada Bupati Langkat H. Syah Afandin melalui Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan pengajaran Langkat Gembira Ginting untuk segera bertindak dan mencopot jabatan kepala sekolah Tukiman, S.Pd karena dinilai dengan sengaja tidak merawat sekolah, juga sering tidak masuk dan tidak mampu lagi memimpin sekolah.
Menindak lanjuti informasi dari masyarakat PRESTASIREFORMASI.Com mencoba investigasi dan konfirmasi kepada kepala sekolah SMPN 1 Babalan Tukiman,S.Pd , ketika masuk ke halaman sekolah miris melihat Gedung SMP N 1 Babalan tidak dirawat dan jorok.
Hampir setiap lokal kaca dan asbesnya bolong berjatuhan, cet sudah kusam, lanjut melihat kamar mandi begitu memprihatinkan sangat jorok, banyak sampah dan selokan airnya mumpet dipenuhi sampah hinggah meluber ke jalan seperti pemandian Lembu.
Diteruskan berjumpa dengan kepsek Tukiman,S.Pd di depan ruangannya, Sabtu (10/05/2025), konfirmasi tentang tidak dirawatnya gedung sekolah SMPN 1 Babalan, diduga biaya perawatannya yang Rp 121 jutaan dikantongi juga kenapa jarang masuk ke sekolah.
Tukiman menjawab sambil nada tinggi “Ini sebenarnya musibah buat saya, lebih banyak biaya pengeluaran (banyak permintaan pejabat yang tidak bisa di-SPJ-kan) dari pada pemasukan. Ditambah saya megang dua sekolah (SMPN 1 Babalan dan SMPN 2 Babalan) buat pening kepalaku dan ini terpaksa kerena diminta kadis.”
“Apalagi untuk ujian sekolah tidak bisa di-SPJ-kan, tidak mungkin pakai gaji saya bang. Saya minta dari kau atau dari media-media lain untuk mencarikan pengganti saya sebagai kepala sekolah, saya jamin tidak ada yang sanggup,” tandas kepsek Tukiman. (Remi)