
Medan, PRESTASIREFORMASI.Com – Prof. Djohar Arifin Husin, Anggota komisi X DPR RI dari Partai Gerindra, menyampaikan informasi penting tentang beragam program pendidikan yang sudah dan sedang dilaksanakan. Dia mengungkapkan hal itu dalam diskusi.
Djohar Arifin berkumpul dan berdiskusi bersama Abdul Aziz, Dr. Cici Wardayani, Anto STIM Sukma, Erman Sofyan dan Eka, sambil menyeruput secangkir kopi hangat di Pos Khupi jalan Karya Wisata Medan, Selasa (10/5/2022) pagi.
Diskusi dan bincang-bincang berlangsung menyambut kehangatan idul fitri 1443 H yang beda dengan idul fitri sebelumnya. Usahkan pulang kampung, mengunjungi kerabat dan tetangga pun terbatas ada perasaan dan ke khawatiran akibat pandemi.
Namun tahun ini umat Islam di seluruh pelosok tanah air berbahagia dan haru menyambut syawal ini betapa tidak, kumpul dan berbagi cerita adalah kebahagian tersendiri seperti yang kami rasakan pagi ini.
Memanfaatkan pertemuan ini penulis mengajukan pertanyaan kepada Anggota komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan, riset, olahraga dan kepariwisataan.
Penulis mempertanyakan khusus pendidikan, program apa yang sudah dan sedang dijalankan serta program ke depannya.
Dalam hal ini Djohar menyampaikan program yang sudah berjalan adalah:
pertama, memberikan 30.000 bea siswa kepada anak-anak SD, SMP, SMA, SMK dan Perguruan Tinggi.
“Diutamakan anak-anak Pantai Timur, dan mereka tidak mimpi lagi untuk menjadi Sarjana,” ungkapnya.
Kedua, Membangun sekolah baru dan merehab fisik-fisik sekolah.
Ketiga, Mengangkat tenaga honorer, kita memperjuangkan 2500 setiap kabupaten, kota guru honor untuk diangkat dan sudah disetujui, agar setiap Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten, Kota untuk menyiapkan agar peserta bisa lolos seleksi.
Program lainnya, membangun perpustakaan bantuan dari Pusat untuk setiap kabupaten, kota secara bertahap dan sudah dimulai.
“Insya Allah, Langkat tahun ini dan kita menyalurkan buku-buku untuk sekolahnya dari perpustakkan nasional,” sebut Djohar.
Dia berharap, kedepannya membangun gedung olahraga di setiap kabupaten kota, pilot project gedung olahraga Binjai.
Saat penulis sampaikan kepadanya, “Kami panitia kecil ISMI akan melakukan diskusi bulanan yang digagas Dr Yanhar Jamaluddin (rektor UISU), Prof. Ilmi Abdulah dan Prof. Pujiati Chalid untuk membuat program-program terutama akan merealisasikan penerbitan buku 100 tokoh Melayu Nusantara.”.
Djohar Arifin menyambut baik gagasan ini namun perlu selektif untuk memuat tokoh yang diangkat, teliti latar belakang, riwayat dan politiknya.
“Harus benar-benar digali dan ditelusuri, cari literasi yang akurat,” ujarnya.
Dia merekomendasi nama-nama yang akan dimasukkan antara lain,
Tuan Syech Abdullah Afifuddin, Syech Abdul Rahim, Prof Baharuddin Darus.
“Tengku Nurdin sangat layak dimasukkan, beliau sangat fenomenal bahwa keberanian T. Nurdin mengumpulkan Tengku-tengku Serdang di Parbaungan kala itu, dan beliau menyampaikan kepada Markas PKI bahwa satu saja orang Melayu terbunuh, kuhabisi kelen semua ujar Nurdin,” tutur Djohar.
“Ini saya sampaikan saat menyampaikan kata-kata takziyah saat beliau wafat, betapa terharunya para takziyah atas keberanian T Nurdin,” lanjutmya.
Sebagai pemerhati sosial dan lingkungan penulis sampaikan kondisi peninggalan sejarah, cagar budaya bahwa istana-istana kesultanan kondisinya sangat memprihatinkan.
Dia jelaskan bahwa Dirjen Kebudayaan untuk kembali merehabilitasi cagar budaya dan istana-istana, bisa dibantu pemerintah dan UNESCO, dengan syarat tempat dan bentuk seperti semula. (h/Abdul Aziz, ST)