
Warga Panik dan Takut, Puluhan Hektar Kebun Sawit dan Kacang Tanah Dilahap dan Dirusak
Tanjab Barat PRESTASI REFORMASI.COM – Gerombolan gajah yang tiba-tiba menyerang kawasan Desa Muara Danau kecamatan Renah Mendaluh Kabupaten Tanjungjabung Barat provinsi Jambi, sampai hari ini mengamuk dan masih berkeliaran, menyebabkan puluhan hektar tanaman sawit dan kacang tanah luluh lantak dirusak dan dimakan hewan berbelalai panjang itu.
Aksi liar kawanan gajah tersebut menyebabkan warga panik, dicekam ketakutan dan marah karena lambannya reaksi dari instansi terkait .
Warga mengaku menderita dan marah karena puluhan hetar kebun kelapa sawit dan kebun tanaman holtikultura luluh lantak dirusak hewan berbadan tambun itu.
Salah satunya kebun milik Risman seluas 2 hektar tanaman kelapa sawit, habis dirusak dan dimakan kelompok gajah itu.
Demikian juga kebun kacang tanah yang bakal dipanen milik Sitorus juga habis dimakan dan dirusak gajah. Luasnya mencapai 15 ha milik 10 petani kacang tanah di desa itu.
Kawanan gajah tersebut diduga milik BKSDA Taman Nasional Bukit Tiga puluh yang secara sengaja dilepas.
Kepala Dusun 02, Wendi Herniwan membenarkan mereka kini selalu berjaga-jaga untuk keamanan warga, pasalnya gajah tersebut sering masuk desa.
BPD Muara Danau Yulis juga mengatakan, “Kami warga takut jadinya, tidak bisa tidur sering kontrol dan berjaga supaya gajah tidak mengganggu warga maupun merusak rumah.”
Kepala Desaa Zulpani saat ditemui di kediaman nya juga membenarkan, “Kami sudah menghubungi pihak pihak terkait dan melaporkannya tapi hingga kini belum ada tindakan untuk meredakan amukan kawanan gajah itu.
Malah saat pihak Dinas Kehutanan maupun BKSDA dohubungi, telepon selularnya tidak aktip.
“Kami khawatir, nanti warga marah dan main hakim sendiri sehingga gajah tersebut dibunuh. Ujung-ujungnya masyarakat juga yang salah. Padahal saya sudah lapor pak Camat,” tutur nya.

Camat Renah Mendaluh saat ditemui di kantor nya seusai upacara HUT RI, .Bambang Hermanto, SE membenarkan dan mengsku sudah menghubungi pihak terkait dan pihak terkait sudah mencari dan menelusuri hewan tersebut.
“Soal kerugian warga nanti kita sampaikan kepada instansi tersebut dan dari keterangan mereka sudah ada di dalam hutan sekitar wilayah tersebut,” ungkap Camat.
Ia menambahkan, hanya saja warga setempat merasa kecewa atas kelalaian pihak kehutanan, terutama pihak BKSDA terkesan membiarkan. Tidak responsif, kurang tegas dan lambat.
“Sehingga warga di Desa Muara Danau sangat dirugikan. Bahkan kita para warga siap bantu untuk menggiring gajah tersebut kembali ke habitatnya, tapi mereka tidak datang ke desa ini,” ujar Ketua BPD Yulis menambahkan. (Marjuni).
BERITA PERISTIWA LAINNYA:
- Tiga Remaja Diamankan Warga di Batang Kuis, Dicurigai Begal Ternyata Hendak Tawuran

- CU Abadi Ajibata Cabang Tomok Berbenah: Pengurus Baru Fokus Pulihkan Keuangan dan Kepercayaan Anggota

- Merajut Identitas di Tanah Batak: Samosir Rayakan Hari Ulos Nasional dengan Semarak Peradaban

- Kapolres Karimun Imbau Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrim

- Pemkab Taput Serahkan Hibah Tanah untuk Kejaksaan Negeri Tapanuli Utara

- Ketua SMSI Sergai Serahkan Bantuan Beras untuk Korban Banjir, Wujud Kepedulian Insan Pers dan Pengusaha Lokal
