
Tapteng, PRi.Com – Kondisi kunjungan wisatawan ke daerah Kabupaten Tapanuli Tengah per Desember 2025 masih sangat terbatas dan dalam masa pemulihan akibat bencana banjir bandang serta longsor besar yang terjadi akhir November 2025 lalu.
Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah memperpanjang masa tanggap darurat bencana hingga 30 Desember 2025. Fokus utama saat ini adalah rehabilitasi infrastruktur, pencarian korban hilang, dan penyaluran logistik ke wilayah yang terdampak.
Pantauan PRi.Com (PRESTASIREFORMASI.Com) di objek wisata pantai Pandan Minggu 28/12-2025 pantai ini Sempat terdampak material lumpur dan tumpukan kayu pasca banjir. Meskipun upaya pembersihan telah dilakukan secara swadaya oleh warga, kunjungan wisatawan masih terbatas dan terganggu oleh proses pemulihan yang sedang berlangsung.
Bencana yang melanda daerah ini telah merusak potensi wisata andalan di berbagai titik karena infrastruktur vital mengalami kelumpuhan.
Sedangkan di Kecamatan Barus sejumlah objek wisata pantai seperti Pantai Kade Tigo dan objek wisata religi seperti Al-Mahligai dan Papan Tinggi juga masih minim pengunjung.

Maskuddin Alfansyuri Simanjuntak Ketua Pokdarwis Mahligai Aek Dakka saat dihubungi mengatakan sejak akhir November sampai akhir Desember 2025 ini, jumlah pengunjung ke objek wisata religi Al-Mahligai dan Papan Tinggi sangat minim bahkan tidak ada pengunjung sama sekali sejak daerah Tapteng dilanda bencana alam banjir dan longsor.
” Jumlah kunjungan ke Al-Mahligai dan Papan Tinggi sejak 25 November sampai akhir Desember ini tidak ada sama sekali.” tandas Maskuddin
Minimnya kunjungan wisatawan ke Tapteng diperkirakan karena Aksesibilitas dan Keamanan Perbaikan jalan strategis seperti jalur Sibolga-Tarutung masih dalam tahap kajian dan penanganan karena kerusakan akibat longsor
sehingga Wisatawan menunda kunjungan sementara waktu karena cuaca ekstrem yang masih mungkin terjadi. (14/R-W)