Samosir. PRESTASIREFORMASI.Com
Kantor Desa Sianting-Anting, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, mendadak menjadi perhatian sejumlah wartawan lokal dan aktivis pada Kamis siang (11/9), menyusul beredarnya informasi mengenai kunjungan sejumlah pihak dari luar kabupaten yang disebut-sebut akan melakukan klarifikasi terkait pengelolaan anggaran desa.

Informasi awal disampaikan oleh seorang aktivis lokal bermarga Simarmata melalui pesan WhatsApp kepada sejumlah wartawan yang tengah berkumpul di seputaran Pangururan. Dalam pesannya, ia menyebutkan bahwa ada sekitar empat orang dari luar daerah yang sedang berada di Desa Sianting-Anting untuk mengkonfirmasi soal dana desa.

Respons terhadap informasi tersebut tergolong cepat. Sejumlah jurnalis langsung bergerak ke lokasi untuk memverifikasi informasi dan melakukan peliputan. Sesampainya di kantor desa, para wartawan disambut oleh suasana terbuka, di mana tampak Kepala Desa Sianting-Anting, aktivis Simarmata, dan rombongan tamu dari luar daerah sedang berdiskusi.

Menariknya, pertemuan yang awalnya diprediksi akan memunculkan ketegangan justru berubah menjadi ajang reuni. Diketahui bahwa aktivis Simarmata dan anggota rombongan yang datang ternyata memiliki hubungan profesional di masa lalu. Mereka pernah bekerja bersama di salah satu media nasional, dan kunjungan tersebut sebenarnya telah direncanakan bersama sebelumnya.

Namun, karena adanya keterlambatan kedatangan dari pihak tamu, situasi menjadi sedikit sensitif. Ketidak sesuaian waktu itulah yang diduga memicu kekhawatiran dari pihak Simarmata, hingga kemudian ia mengabarkan kepada rekan-rekan media. Akibatnya, situasi sempat disalah pahami sebagai bentuk pemeriksaan atau pengawasan mendadak.

Beruntung, komunikasi yang terbuka antara semua pihak mampu meredam potensi kesalah pahaman. Pertemuan berlangsung secara kekeluargaan, dan para tamu menegaskan bahwa kunjungan mereka tidak bersifat resmi atau investigatif, melainkan murni sebagai bentuk silaturahmi sekaligus bertukar informasi terkait pengelolaan desa.

Kepala Desa Sianting-Anting pun menerima kedatangan rombongan dengan terbuka dan menyampaikan bahwa pihaknya siap berdialog dengan siapa saja selama bertujuan untuk membangun desa secara transparan dan bertanggung jawab.

Kolaborasi Positif

Peristiwa ini menjadi cermin pentingnya komunikasi yang baik antara aktivis, pers, dan pemerintah desa. Di era digital yang serba cepat, penyampaian informasi perlu disertai konfirmasi langsung guna mencegah kesimpangsiuran.

Salah seorang wartawan senior Hotman Siagian yang turut hadir menyatakan bahwa insiden tersebut justru menunjukkan bahwa ekosistem demokrasi lokal di Samosir cukup sehat.

“Semua bisa diselesaikan lewat dialog terbuka. Tidak ada yang ditutup-tutupi. Ini pertanda baik bagi keterbukaan informasi publik,” ujarnya.

Situasi yang sempat memanas pun akhirnya cair dengan canda dan tawa. Pertemuan diakhiri dengan ramah-tamah serta komitmen bersama untuk tetap membangun komunikasi yang sehat demi kemajuan desa dan transparansi anggaran yang berkelanjutan. (Hots)

Redaksi
Untuk menjaga keseimbangan informasi dan menghindari penyebutan berlebihan atas nama-nama pribadi, redaksi tidak mencantumkan identitas lengkap pihak-pihak yang terlibat.

🟦 #BeritaDaerah #KabarSamosir #SiantingAnting #Pangururan #Silaturahmi #TransparansiDesa #KolaborasiMedia #KaryaJurnalisSenior

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *