
Pandan, PRi.Com – Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu merespons cepat informasi status waspada potensi banjir bandang di Kecamatan Barus dan Andam Dewi.
Pihaknya mengimbau masyarakat yang berada di perlintasan Sungai Aek Sirahar yang ada di Kecamatan Andam Dewi dan juga Barus agar siaga bencana.
“Masyarakat agar waspada tentang adanya potensi banjir yang bisa nanti menyebabkan banjir bandang. Seperti itu,” kata Masinton, Kamis malam (4/12/2025).
Potensi tersebut kemungkinan diakibatkan terjadinya longsor di atas turbin Pembangkit Listrik Tenaga Air Energi Sakti Sentosa (PLTA ESS) Sipulak di Kecamatan Pakkat, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas).
“Ya, informasi terkait kondisi PLTA ESS di Kabupaten Humbahas sudah kita terima sejak tadi. Jika ini terjadi, akan menjadi bencana besar berdampak banjir bandang di Barus dan Andam Dewi,” kata Masinton.
Bupati menjelaskan, tingginya debit air di hulu, tentu jika itu dibuka atau jebol akan berdampak pada kondisi di hilir atau di muara.
“PLTA ESS Sipulak itu mengalir ke Aek Sirahar melintasi wilayah Kabupaten Tapteng,” katanya.
Informasi potensi bencana banjir bandang itu sudah diinformasikan melalui pemerintah di Kecamatan untuk diteruskan kepada masyarakat.
“Selanjutnya, Camat menginformasikan melalui Lurah, Kepala Desa dan Kepala Lingkungan. Kami dari pemerintah Kabupaten sudah menyampaikan kepada seluruh jajaran di Kecamatan agar mewaspadai tingginya debit air dari PLTA,” katanya.
Ia berharap, masyarakat di Kecamatan Andam Dewi dan Barus agar tetap tenang, siaga dan waspada tentunya, jangan panik.
“Nah, karena potensi banjir itu ada, maka lebih baik memang bisa mengevakuasi diri ke titik aman jika terjadi banjir,” ungkapnya.
Masinton memastikan, akan mengupdate kembali perkembangan debit air di perlintasan aliran Sungai Aek Sirahar yang ada di Kecamatan Andam Dewi dan Barus, mudah-mudahan aman-aman saja, tapi setidaknya sudah dilakukan langkah upaya pencegahan dini, tentu dalam situasi potensi hujan juga masih tinggi, ya, kita minta supaya masyarakat tetap siaga dan waspada. Karena di kawasan hulu perbukitan itu, ya, ada daerah Humbahas yang curah hujannya lumayan tinggi,” tambahnya.
Sebelumnya, Manager PLTA ESS, Johan Siahaan, menyampaikan bahwa telah terjadi longsor di atas Turbin PLTA ESS yang mengakibatkan aliran Sungai Aek Sirahar tertutup sehingga airnya terbendung dan semakin tinggi.
Menurutnya, kejadian ini berpotensi terjadi luapan air atau jebolnya tanah yang mengakibatkan banjir bandang ke arah Barus tepatnya di Kecamatan Andam Dewi, Kabupaten Tapteng.
“Saat ini kedalaman air sudah mencapai 70 meter. Diperkirakan tanah akan jebol apabila hujan turun terus menerus,” ujar Johan Siahaan dalam keterangan persnya, Kamis (4/12/2025).
Johan menjelaskan, pihaknya telah melaporkan peristiwa itu ke Bupati Humbahas, Oloan Paniaran Nababan dan Kapolres Humbahas, AKBP Arthur Sameaputty serta melaksanakan pengecekan lokasi.
Menurut Johan, pihak PLTA juga sudah melakukan komunikasi dengan masyarakat Barus melalui anggota Koramil Sertu P Simbolon untuk menginformasikan ke masyarakat.
Khususnya, mereka yang bermukim di aliran Sungai Aek Sirahar sampai Jembatan Husor agar waspada dan mengungsi sementara.
Hasil pengecekan, Bupati Oloan Paniaran Nababan telah mengeluarkan imbauan agar masyarakat waspada luapan air dari PLTA menuju Sungai Aek Sirahar. (14/R-W/Jun)