
Muara Bungo, Jambi, PRESTASIREFORMASI.Com — Seorang karyawan senior yang telah bekerja selama 25 tahun dan biasa dipanggil Mandor di lingkungan PT SKU, bernama Isran, menjadi korban dugaan pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh kelompok preman yang disebut-sebut memiliki keterkaitan dengan perusahaan tersebut.
Peristiwa itu terjadi saat Isran sedang menepi untuk memperbaiki sepeda motornya yang mogok di kebun sawit miliknya. Tanpa ada percakapan atau perselisihan sebelumnya, salah satu pelaku langsung memukul wajah korban sebanyak dua kali. Pukulan itu menyebabkan luka dan rasa sakit yang cukup serius.
Usai melakukan aksinya, para pelaku langsung meninggalkan lokasi.
Seorang warga yang melihat kejadian tersebut menilai tindakan itu sebagai bentuk premanisme terorganisir. Ia mengaku melihat beberapa pelaku memiliki ciri-ciri seperti karyawan perusahaan.
> “Mereka bukan orang sembarangan, beberapa terlihat seperti pegawai perusahaan,” ujar saksi yang meminta identitasnya dirahasiakan demi keselamatan.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak PT SKU belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan keterlibatan pekerjanya dalam aksi kekerasan tersebut. Upaya konfirmasi ke pihak perusahaan masih dilakukan.
Isran telah melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian. Masyarakat sekitar turut mengecam keras tindakan pengeroyokan tersebut dan meminta aparat bertindak tegas.
Sebagian warga juga mendesak agar polisi tidak hanya melihat kasus ini sebagai tindak pidana biasa, melainkan mempertimbangkan kemungkinan adanya intimidasi terhadap petani atau potensi konflik agraria.
Insiden ini dikhawatirkan dapat memperkeruh hubungan antara perusahaan dengan masyarakat lokal, terlebih jika benar ada keterlibatan pekerja atau preman bayaran.
Selain mengancam keselamatan petani kecil, aksi ini juga dapat memunculkan ketidakstabilan sosial di wilayah perkebunan sawit.
Kepolisian segera mengusut tuntas pelaku pengeroyokan dan memprosesnya secara hukum.
PT SKU memberikan klarifikasi terbuka mengenai dugaan keterlibatan pekerjanya.
Organisasi petani dan masyarakat sipil ikut mengawal kasus ini sebagai bentuk perlindungan terhadap petani kecil. (hen)