
Samosir. PRESTASIREFORMASI.Com
Setelah sempat mengalami kendala serius akibat tingginya tingkat kredit macet, Credit Union (CU) Abadi Ajibata Cabang Tomok, Kabupaten Samosir, kini memasuki fase pemulihan. Kepengurusan baru yang dibentuk atas kesepakatan anggota tengah bekerja keras menstabilkan kembali manajemen dan pelayanan kepada anggota.
Ketua Koordinator Relawan Pemulihan CU Abadi Ajibata, Parlin Tinambunan, mengungkapkan bahwa perubahan kepengurusan dilakukan setelah ditemukan sejumlah permasalahan dalam pengelolaan keuangan di periode sebelumnya. Saat ini, timnya tengah berfokus pada proses audit internal untuk memastikan jumlah aset dan kewajiban lembaga.
“Kami sedang melakukan audit menyeluruh agar seluruh aset CU dapat teridentifikasi secara jelas. Sudah dua bulan kami memimpin kantor cabang Tomok, namun kondisi keuangan masih belum stabil. Sebagian besar anggota peminjam belum mampu mengembalikan pinjaman mereka,” ujar Tinambunan saat ditemui di Tomok, Sabtu (25/10).
Menurutnya, pengurus baru telah mengimbau seluruh peminjam agar mulai mengangsur kembali pinjaman mereka. Jika upaya persuasif tidak berhasil, langkah hukum akan ditempuh sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Deviden Tahun Ini Dinolkan, Pengurus Fokus pada Penyelamatan Aset
Dalam rapat bersama pengurus dan anggota, diputuskan bahwa pembagian deviden tahun buku ini akan ditiadakan. Keputusan tersebut diambil karena kondisi keuangan CU belum memungkinkan untuk pembagian hasil usaha. Sebagai bentuk apresiasi terhadap anggota yang tetap setia, pengurus berencana menerbitkan kalender CU Abadi Ajibata sebagai simbol kebersamaan dan semangat pemulihan.
“Kondisi keuangan CU saat ini dalam tahap kolaps. Namun kami yakin, dengan kebersamaan, lembaga ini bisa bangkit. Kami mengajak seluruh anggota untuk kembali bersatu dan menggali potensi aset yang masih ada,” tambah Tinambunan.
Ia menegaskan, langkah penyelamatan yang dilakukan bukan hanya bersifat administratif, tetapi juga menanamkan kembali nilai dasar gerakan koperasi, yakni kepercayaan, kejujuran, dan solidaritas ekonomi antaranggota.
Langkah Nyata: Audit, Somasi, dan Program UKM
Selain proses audit, pengurus juga tengah melakukan penelusuran terhadap debitur bermasalah. Sejumlah surat somasi telah dilayangkan kepada pihak-pihak yang menunggak pinjaman dalam jumlah besar.
Menurut parlin ketua CU Tuana Manurung dari Desa Sirungkungon menambahkan, arah kebijakan ke depan akan difokuskan pada penguatan sektor simpan pinjam dan pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) di kalangan anggota.
“Kami tidak hanya ingin CU ini bertahan, tapi juga berkembang menjadi wadah pemberdayaan ekonomi masyarakat Samosir. Beberapa program baru sedang disiapkan untuk mendukung UKM dan menekan risiko kredit macet,” jelas Manurung.
Berdasarkan data sementara, jumlah kredit macet di wilayah Samosir diperkirakan mencapai Rp60 miliar, sementara total keseluruhan di CU Abadi Ajibata mencapai sekitar Rp100 miliar. Meski begitu, lembaga ini masih memiliki sejumlah aset tetap berupa kantor dan kendaraan operasional yang akan dimanfaatkan kembali dalam proses pemulihan.
Anggota Tetap Optimistis dan Percayakan pada Pengurus Baru
Salah seorang anggota, marga Simbolon, dari sekitar 4.000 anggota CU Abadi di Kabupaten Samosir, menyatakan keyakinannya terhadap langkah pemulihan yang dilakukan oleh pengurus baru.
“Kami tetap percaya CU Abadi akan bangkit. Semua permasalahan sebaiknya diselesaikan melalui jalur hukum dan sesuai dengan aturan koperasi yang berlaku. Kami mendukung penuh kepemimpinan Pak Parlin Tinambunan dalam proses pemulihan ini,” ujarnya.
Senada dengan itu Boris Situmorang, warga kab samosir, menegaskan pentingnya menjalankan penyelesaian masalah sesuai regulasi nasional.
“Biarlah proses penyelesaian berjalan sesuai Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. Di sana sudah jelas diatur tanggung jawab pengurus, hak anggota, dan kewajiban peminjam. Kita harap semua dijalankan secara transparan dan akuntabel,” tutur Boris.
Harapan untuk Kebangkitan CU Abadi
Meskipun situasi masih menantang, semangat optimisme tetap tumbuh di antara pengurus dan anggota CU Abadi Ajibata. Pengurus berharap seluruh pihak dapat bersinergi untuk memulihkan kepercayaan publik terhadap lembaga keuangan berbasis komunitas ini.
“Kami yakin CU Abadi Ajibata akan pulih. Ini bukan hanya soal angka, tapi tentang menghidupkan kembali kepercayaan, gotong royong, dan semangat ekonomi rakyat,” tutup Parlin Tinambunan penuh harap. ( Hots)