Barus,PRESTASIREFORMASI.COM – Timnas Indonesia gagal ke Piala Dunia 2026 usai kalah melawan Irak dalam laga ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

“Kita telah kalah Lawan Arab Saudi dan Irak, Berbagai prediksi berguguran seiring punahnya asa berlaga di final piaka dunia 2026.Prediksi yang penuh “kebohongan” bahwa sepakbola kita mampu bersaing dan mengalahkan keduanya.

Demikian Audisyah FQ Simatupang salah seorang pecinta sepakbola di Barus Sumatra Utara menjawab Pri.Com atas hasil pertandingan tadi pagi,Minggu (22/10) di Barus.

Rasa marah ada,penuh kecewa memang itulah kenyataan yang harus diterima perjalanan panjang menuju piala dunia perlu evaluasi menyeluruh,bagaimana pemerintah mendukung dan memberi fasilitas untuk kemajuan sepak bola.

Organisasi yang menaungi sepakbola perlu munaslub untuk mencari peminpin yang pantas dan mampu mengelola organisasi secara baik dan benar.

“Pemilihan pelatih dan pemain adalah faktor utama untuk bisa meningkatkan persepakbolaan ditanah air. Pemain hendaklah lahir,datang dari pembinaan sepakbola usia dini.Talenta lokal segera ditemukan dan digembleng secara serius dan. Berkelanjutan.Perlu ada sabar dan semangat yang kuat dalam membina pemain muda.tambah Audisyah.

Sebagai rasa cinta dan bangga terhadap tim nasional ,kita sudah bela belain dua malam begadang.Motivasi yang disampaikan oleh para mantan pelatih,mantan pemain nasional memaksa kita untuk tetap setia mendampingi tim nasional walau sebatas nonton bareng.ujar Audisyah.

Mungkin rasa cinta dan bangga terhadap tim nasional membuat para pengamat tak berterus terang bahwa kita sulit untuk menang dan berlaga di final piala dunia.Demikian Audisyah menutup pernyataannya kepada Pri.Com.(NF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *