
Samosir. PRESTASIREFORMASI
Bupati Samosir, Vandiko T. Gultom, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Gubernur Sumatera Utara, Bobby Afif Nasution, atas peran strategis dan komitmennya dalam mendukung keberhasilan revalidasi UNESCO Global Geopark Kaldera Toba yang baru-baru ini meraih status green card. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata sinergi yang kuat antara pemerintah provinsi dan kabupaten di kawasan Danau Toba dalam menjaga dan mengembangkan potensi geopark yang menjadi kebanggaan masyarakat Sumatera Utara.
Dalam keterangan pers yang diterima, Vandiko menyatakan bahwa proses perolehan green card bukanlah hal yang mudah, melainkan melalui perjuangan panjang dan kerja keras semua pihak. “Keberhasilan ini merupakan wujud kegigihan dan semangat Bapak Gubernur Sumatera Utara yang terus memberikan arahan dan bimbingan selama proses revalidasi berlangsung. Kami dari Pemkab Samosir sejak awal optimis dan mendukung penuh pencapaian ini,” ungkap Vandiko, 8 September 2025.
Revalidasi status UNESCO Global Geopark Kaldera Toba berhasil menghapus status “kartu kuning” sebelumnya dan mendapatkan rekomendasi green card yang merupakan penilaian tertinggi dari UNESCO. Pengumuman resmi dilakukan pada Sidang Komite Eksekutif ke-11 Global Geopark Network yang berlangsung di Kutralkura, wilayah La Araucania, Chile, oleh Setsuya Nakada selaku pimpinan sidang.
Vandiko menambahkan, peran Gubernur Sumut sangat signifikan dalam membangun kolaborasi antar kepala daerah di kawasan Danau Toba, sehingga tercipta sinergi dan komitmen yang kuat dalam pengembangan geopark. “Ini bukan hanya keberhasilan Pemkab Samosir, tetapi keberhasilan bersama seluruh stakeholder dan masyarakat yang turut menjaga keunikan geologi, budaya, dan hayati Geopark Kaldera Toba,” ujarnya.
Sejak diterima sebagai anggota UNESCO Global Geopark pada 2020, Pemkab Samosir terus konsisten mengembangkan dan menjaga kelestarian geosite yang ada di wilayahnya. Lima geosite utama di Kabupaten Samosir tetap terjaga dengan baik, didukung pembinaan dan pelatihan berkelanjutan bagi kelompok pengelola geosite, pemerintah kecamatan dan desa, serta edukasi yang terintegrasi dalam kurikulum sekolah dan geopark corner.
Pemkab juga menerbitkan regulasi berupa keputusan Bupati yang mengatur perlindungan dan pemanfaatan keunikan geopark secara berkelanjutan. Pendampingan kepada BUMDes, kelompok sadar wisata (Pokdarwis), dan komunitas kuliner lokal menjadi bagian dari strategi meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar geopark.
Keberhasilan pengembangan desa wisata juga menjadi bukti nyata dampak positif geopark terhadap masyarakat. Desa Wisata Hariara Pohan yang berada di Geosite Tele-Efrata-Sihotang meraih juara dua terbaik se-Indonesia dalam Anugerah Desa Wisata 2023. Selain itu, Desa Huta Tinggi masuk dalam lima besar desa wisata terbaik Indonesia pada tahun 2021.
“Selama proses revalidasi, Pemkab Samosir menunjukkan komitmen tinggi dengan menindaklanjuti rekomendasi UNESCO. Kami akan terus menjaga sinergi dengan pemerintah provinsi dan pusat untuk pengembangan geopark yang lebih optimal ke depan,” tegas Vandiko.
Sidang Global Geopark Network dan Konferensi Internasional GGN yang berlangsung sejak 5 hingga 12 September 2025 ini diikuti oleh delegasi dari ratusan negara. Acara ini juga dihadiri langsung oleh General Manager Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark, Dr. Azizul Kholis, SE, M.Si, M.Pd, CMA, CSRS.
Dengan pencapaian ini, Geopark Kaldera Toba berhak menyandang predikat UNESCO Global Geopark selama empat tahun ke depan sebelum melakukan proses revalidasi kembali. Status green card ini tidak hanya mengangkat nama Kaldera Toba secara nasional, tetapi juga menegaskan posisi Indonesia sebagai salah satu negara dengan geopark unggulan di dunia. ( Hots )