Barus dahulu adalah sebuah negeri yang masyhur didunia. Negeri ini mempunyai pelabuhan besar yang disinggahi oleh para pedagang di dunia.Sehingga negeri ini disebut Bandar Barus.Yang tersohor adalah pedagang dari jazirah Arab.Membeli dan mengangkut rempah rempah dari negeri Barus ke negaranya.Ini berlangsung sejak abad ke 5 Masehi

Banyak saudagar dari Arab berstatus juga sebagai ulama.Mempunyai ilmu tentang islam,sehingga mereja dipanggil juga sebagai “syekh” di kota Barus.Syekh disini diartikan sebagai ulama besar atau pemimpin ummat.
Mereka bermukim di Barus dakam waktu lama dan menjadi guru bagi masyarajat Barys sebagai pemeluk agana Islam yang baru.

Banyak ahli sejarah dan penulis tentang sejarah Bandar Barus dan perkembangan masuknya agama islam di kota Fansyur ini.
Yang bisa kita jadikan sebagai bukti fisik saat ini adalah banyaknya makam para ulama Arab di Barus.

Seperti makam Syekh Rukunuddin di komplek majam mahligai desa Aek Dakka.Makam Syekh Mahmud Bin Abdurrahman Bin Muadz Bin Jabal di komplek Makam Papan Tinggi Barus.Syekh Tuan Machdum dan Syekh Tuan Ibrahimsyah di Bukit Patupangan,Syekh Tuan Ambar di Pananggahan.

Masih ada juga makam para Syekh yang belum termasuk sebagai cagar budaya di Barus.Diantaranya Tuanku Kinali,Tuanku Pulo Karang,Tuan Purti,Tuan Digaung. Memang sekarang ini beberapa orang putra Barus sedang melakukan penelitian,mencari jejak sejarah dari batu nisan yang bertebaran dibanyak tempat di Barus. Mereka terkendala dengan kemampuan penanggalan radiometrik dan pendanaan.

Dalam kompleks pemakaman ini, batu nisan tanpa ukiran dan tanpa nama ditemukan.Usianya juga belum ada ilmuwan tang dapat memastikan,sehingga bisa dicatat dan dipublikasikan walau hanya di komplek pemakaman itu. Banyak yang bertanya tentang kebeeadaan batu nisan ini,tak ada yang bisa menhawabnya secara ilmiah.

Untuk beberapa komplek pemakaman juga sering ditemukan benda benda laut seperti batu karang kecil dan cangkang kerang. Padahal posisi pemakaman berada di ketingian 100 mdpl (meter diatas permukaan laut.) Apakah ini pertanda bahwa dulunya pemakaman berada di daerah pinggiran pantai? Sehingga bisa ditemukan pasir laut atau hewan dan benda lautan.(bersambung)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *