
Barus,PRESTASIREFORMASI COM – Keberadaan kawasan objek wisata religi Tugu Kilometer Nol Peradaban Islam Nusantara yang berada dipinggir pantai Kelurahan Pasar Batu Gerigis Kecamatan Barus Kabupaten Tapanuli Tengah Sumatera Utara sejak didirikan pada medio 2017 atau sekitar 8 tahun lalu kondisi nya tetap ” Baitu -baitu juo” artinya tidak ada kemajuan yang signifikan peningkatan terkait pembangunannya dan fasilitas disekitar Tugu pun nihil, pada hal Ikon Kilometer Nol ini diharapkan akan mampu menyedot kunjungan wisatawan ke Kota Barus sebagai salah satu kota gerbang pertama’ masuknya Islam ke Nusantara.
Meskipun memiliki potensi sejarah dan budaya yang besar sebagai titik awal masuknya Islam di Nusantara. Beberapa pihak menilai bahwa perhatian terhadap kawasan ini belum sebanding dengan klaim sejarahnya sebagai titik nol peradaban Islam.
Beberapa poin yang perlu diperhatikan terkait kurangnya perhatian terhadap kawasan titik nol Barus: Meskipun Barus diakui sebagai titik awal masuknya Islam, promosi dan publikasi mengenai sejarah dan potensi kawasan ini masih minim.
Infrastruktur pendukung seperti jalan, akomodasi, dan fasilitas umum lainnya di sekitar kawasan titik nol Barus masih perlu ditingkatkan untuk menarik wisatawan dan peneliti.
Penelitian dan dokumentasi lebih lanjut mengenai sejarah Barus dan peranannya dalam penyebaran Islam di Nusantara masih perlu dilakukan.
Potensi ekonomi kawasan ini, seperti pariwisata berbasis sejarah dan budaya, belum dikembangkan secara optimal.

Peran serta masyarakat lokal dalam menjaga dan mempromosikan kawasan ini juga perlu ditingkatkan.
Meskipun demikian, ada upaya-upaya yang dilakukan untuk mengangkat kembali potensi Barus. Misalnya, pembangunan Tugu Titik Nol Peradaban Islam Nusantara yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 24 Maret tahun 2017. Namun, upaya ini perlu didukung dengan langkah-langkah konkret lainnya agar Barus benar-benar mendapatkan perhatian yang layak sesuai dengan perannya dalam sejarah. Semoga ! (zurlang)