
Tapteng, PRI.Com – Cuaca ekstrim yang melanda Tapanuli Tengah membuat para nelayan mengurungkan niatnya melaut untuk menghindari terjadinya bencana di laut nantinya.
Badai dan gelombang tinggi menghantui para nelayan dan benar benar terjadi pada malam hari,Selasa (15/7). Nelayan tradisionil didesa Kedai Gedang sangat mengeluhkan keadaan ini,dimana penghasilan tidak akan ada guna menghidupi keluarga.Disaat anak anak sedang memasuki tahun ajaran baru,banyak membutuhkan biaya..
Para pedagang ikan juga kecewa tidak adanya ikan yang dibeli dari nelayan untuk dijual kepada masyarakat Barus atau dikirim kedaerah lain.
“Pusing ketua.Anggota tidak bisa melaut.Kosong ikan kita ketua.Pinjaman kepada nelayan harus kita keluarkan untuk biaya hidup mereka.”,demikian Abdi Samosir (50) pengusaha ikan di Kedai Gedang nenyampaikan kepada Pri.Com. Rabu (16/7).

Abdi berharap semoga cuaca buruk ini segera berlalu,sehingga nelayan bisa melaut lagi untuk mendapatkan ikan dan hasil penjualannya.
Sementara itu di pasar onan Barus,lapak penjualan ikan banyak yang tidak ditempati karena ketiadaan atau kekurangan ikan.Beberapa orang pengusaha rumah makan bolak balik mencari ikan untuk dibeli lalu dimasak bisa dijual nantinya dirumah makannya.
Salmi Simatupang (45) dan Masreini Situmorang (60) mengeluhkan keadaan ini.Harga ikan pastilah naik sementara harga gulai ikan dirumah makan harus tetap kita pertahankan,keluh kedua perempuan pengusaha ini.
“Ikan tidak ada,kalaupun ada harganya mahal.Bagaimana menjualnya lagi?”,keluh Rahmi kepada Pri.Com. dipasar onan Barus.
Pantauan Pri.com dilapangan,keadaan ini masih ajan berlanjut beberapa hari kedepan,sebab para nelayan masih belum melaut karena adanya himbauan dari pihak. berwenang tentang cuaca buruk ini.(Nahar Frusta)