
Samosir. PRESTASIREFORMASI.Com
Pemerintah Kabupaten Samosir mulai merealisasikan pembangunan jalan Bypass Pangururan yang dirancang sepanjang 18 kilometer. Pembukaan jalan ini menjadi salah satu langkah strategis pemerintah daerah dalam mengurai kepadatan lalu lintas sekaligus memperkuat konektivitas antarwilayah di Pulau Samosir.
Wakil Bupati Samosir, Ariston Tua Sidauruk, memimpin langsung peninjauan awal proyek tersebut pada Rabu, 28 Mei 2025. Ia turut didampingi jajaran pimpinan OPD, di antaranya Staf Ahli Bupati Rudi SM Siahaan, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Tunggul Sinaga, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Hotraja Sitanggang, Kadis PUTR Rudimanto Limbong, Kadis Kominfo Immanuel Sitanggang, Camat Pangururan, serta para kepala desa dan BPD dari wilayah terdampak.
Pembukaan jalan dimulai dari Desa Sianting-anting, Kecamatan Pangururan, menggunakan alat berat milik Dinas PUTR. Jalur ini nantinya akan membentang melalui Desa Sait Nihuta, Lumban Pinggol, Huta Tinggi, Sabungan Nihuta, Hutanamora, hingga tembus ke jalan nasional di Desa Rianiate.
“Targetnya 18 kilometer. Sekarang kita mulai dari existing yang ada, perlahan akan terus dikembangkan,” ujar Plt. Kadis PUTR Rudimanto Limbong.
Wabup Ariston menekankan pentingnya dukungan masyarakat, khususnya dalam proses pembebasan lahan. Menurutnya, pembangunan jalan ini tidak sekadar infrastruktur fisik, melainkan juga investasi sosial dan ekonomi yang dampaknya akan dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Jalan ini akan membuka akses baru bagi pertanian dan distribusi hasil bumi. Masyarakat akan lebih mudah mengangkut hasil panen. Ini akan menumbuhkan nilai tambah dan mendorong pertumbuhan ekonomi desa,” tegas Ariston.
Lebih lanjut, Wabup juga meminta agar pembebasan lahan dilakukan secara sukarela dengan mempertimbangkan kepentingan bersama. Ia menargetkan lebar jalan bisa mencapai minimal lima hingga enam meter, untuk menjamin kelayakan fungsional jalan di masa depan.
“Kita harapkan masyarakat bisa memberikan sebagian lahannya secara sukarela. Semakin lebar, semakin baik. Ini akan jadi jalan utama untuk pengembangan ekonomi, pertanian, bahkan pariwisata Samosir,” tambahnya.
Pembangunan jalan Bypass Pangururan telah lama direncanakan sebagai solusi jangka panjang dalam mengurai beban lalu lintas di pusat kota Pangururan, sekaligus mendukung program strategis nasional di sektor pariwisata Danau Toba.
Proyek ini pun mendapat atensi khusus dari Pemerintah Kabupaten Samosir karena berpotensi mempercepat mobilitas dan memperkuat jalur distribusi lintas kecamatan. Jika berjalan sesuai rencana, jalan ini akan menjadi salah satu infrastruktur pengungkit pembangunan wilayah tengah Samosir.
Warga desa terdampak, yang turut hadir dalam peninjauan lapangan, menyatakan dukungannya terhadap proyek ini. Mereka berharap pemerintah dapat terus memberikan sosialisasi dan pendampingan dalam proses pembebasan lahan agar tidak menimbulkan konflik horizontal.
Dengan dimulainya proyek ini, Pemerintah Kabupaten Samosir menegaskan komitmennya dalam mewujudkan pembangunan berkeadilan, berbasis partisipasi masyarakat, dan berorientasi pada kemajuan ekonomi lokal. ( Hots/dhs)