
Catatan Kecil * Nahar Frusta.
“…atau alam mulai enggan,bersahabat dengan kita…”(ebiet g ade)
Syair ini sangat bersahabat dengan telinga kita.Kita menikmati indahnya susunan kata dan mendapatkan makna yang dalam.Memaksa diri untuk membaca hal yang tidak terlihat dengan nata tapi menyeruak kehati.Alamkah yang enggan atau kita yang telah jauh dan melukainya?
Alam sebagai ciptaan tuhan,serupa dengan manusia.Masing masing punya bentuk atau keberadaan dengan manusia.Manusia juga sebagai alam dan berada di alam ini.Hubungannya seimbang dan saling membutuhkan.Tapi manusia sering lebih kuasa dalam memperlakukan atau memamfaatkannya.
Ketika manusia melakukan gangguan,pengrusakan kepada alam semua diartikan,dimaknai sebagai pemamfaatan.Dan dicatatkan sebagai prestasi,peningkatan devisa dan istilah lainnya.Alam bergeser dari fungsi kodratnya dan penggeseran itu disebutkan oleh manisia sebagai kodratnya alam.Ah!
Alam itu, bukit dan gunung, tumbuhan di atasnya, seperti pohon besar dan kecil, bercampur aduk disebut hutan.
Alam itu adalah hujan yang turun dari langit, jatuh ke hutan dan pemukiman manusia.
Di hutan airnya diserap oleh tanah dan akar tumbuhan, tersimpan di tanah. Sebahagian airnya turun, mengalir ke tempat lebih rendah. Mengalir jauh sampai melewati pemukiman manusia. Disebut sebagai sungai. Mengalir, meliuk liuk sampai ke muara.
Di Barus sungai ini sangat bermamfaat.Sungai Sirahar namanya..Airnya yang bersih dan bening.bBatuan yang berada di dasarnya banyak indah dipandang mata dari pinggiran sungai.
Melompat ke sungai lalu menyelam melihat ikan bermain di atas bebatuaan. Hal yang diminati anak anak dan dirindukan sampai sekarang oleh orang dewasa, Satu daya tarik untuk pulang kampung.
Menelusuri Sungai Sirahar dari muaranya sampai ke hulu daerah Humbang Hasundutan.
Bukit dan hutan yang lebat sudah tak asri lagi.
Kelihatan gundul dilihat dari dekat.
Pohon kayu besar jenis Kapur atau Kamper, Meranti juga sudah tak terfhoto lagi. Kayu cantik dan kuat yang harganya mahal sudah berubah bentuk. Selain menghasilkan uang untuk penebang kayu dan menjadikan harta yang melimpah bagi pengusaha kayu.
Semua berdalih untuk kehidupan dan kesejahteraan hidup.
Untuk kebutuhan manusia juga, batu besi hitam dan batu buih putih di dasar sungai Sirahar menyusut dan menghilang.Kerikil dan pasir dikeruk lalu dijual untuk pembangunan.Bangun gedung kesehatan pendidikan(sekolah sekolah),perkantoran dan infrastruktur jalan.
Untuk kemajuan dan kesejahteraan manusia.Masyarakat penambang batu,kerikil dan pasir hanya untuk bisa hidup dan merpertahankan hidup keluarga.Yang sejahtera dan kaya adalah pengusaha galian C.Ironi.
Alam benar benar dimamfaatkan.untuk kesejahteraan manusia..Mencapai kesejahteraan itu dengan merusak alam itu sendiri.Ketika hujan turun lebat dan lama,bukit dan gunung serta akan pepohonan tak mampu menyerap dan menyimpan air, akhirnya menggelontor turun daerah rendah pemukiman masyarakat.
Kebun-kebun, hewan ternak, rumah penduduk, gedung sekolah terseret arus air sungai Sirahar. Bahkan manusia juga terseret oleh air.Ini disebut banjir melanda. Korban dimana mana.Bencana alam.
Setelah ini, mampukah manusia mengembalikan alam pada posisi dan kodratnya.
Berbagai penelitian, survei lapangan dilakukan untuk mendapat solusi mengatasi dari bencana alam ini. Pelarangan penebangan kayu di hutan dan penghijauan ditingkatkan. Pelestariaan alam katanya.Pelarangan penambangan galian C sepanjang aliran sungai,coba ditegakkan
Bencana alam sudah terjadi.Semua saling menyesali.Bahkan saling menyalahkan.Bukankah Ini Bencana Manusia???.(* Penulis adalah mahasiswa UIN IB Padang, Fak Syari’ah Stbk 86
,tidak punya ijazah)