
Tanjab Barat, PRESTASIREFORMASI.Com — Rabu 5 Maret 2025. Warga Bukit Bakar kecamatan Renah Mendaluh kabupaten Tanjab Barat merasa bersukur kepada Allah dan terimakasih kepada Bupati Tanjab Barat Drs. H Anuar Sadat, M,Ag telah memperhatikan desa mereka. “Sebab selama 20 tahun lebih desa ini menjadi desa depenitif, baru dua tahun terakhir ini setelah Dia menjadi Bupati baru desa kami mendapat perhatian yaitu tahun 2024 mereka mendapatkan bantuan lampu penerangan jalan (LPJ) sebanyak 19 buah lampu jalan dan tahun 2025 mereka mendapatkan peningkatan jalan sepanjang 5 km,” ungkap masyarakat.
Mereka berharap juga mendambakan kelanjutan pengaspalan jalan dalam desa ini. Sebelumnya merasa seolah olah anak tiri.
“Kami pun warga desa Bukit Bakar mendoakan semoga beliau sehat dan panjang umur,: tutur beberapa warga saat ditemui media ini.
Kades Bukit Bakar Surianto saat ditemui di kantornya membenarkan bahwa warganya betul betul terima kasih terhadap Bupati dan dia pun berencana mau menemui Bupati tersebut untuk menyampaikan ucapan terima kasih warganya.
“Sebab pak bupati belum pernah datang ke desa kami dan belum pernah bertemu dengan warga masyarakat tapi sudah memperhatikan warga masyarakat desanya,” kata Surianto.
Disinggung soal Pilkada kemarin, Kades menjelaskan saat kampanye baik Bupati atau wakil nya tidak ada datang ke desa mereka, tapi masyarakat komitmen bantu untuk melanjutkan kepemimpinannya.
“Jadi tak ada janji politik atau datang ke desa ini, hanya betul-betul aspirasi masyarakat itu sendiri mengharapkan kepemimpinan beliau,” tutur kades ini.
Desa Bukit Bakar adalah desa yang terletak di perbatasan tiga kabupaten yaitu kabupaten Batang Hari, kabupaten Tebo dan kabupaten Tanjab Barat. Dan desa ini menjadi depinitif setelah kecamatan Renah Mendaluh menjadi kecamatan pemecahan dari kecamatan Merlung lebih kurang 20 tahun silam, baru menjadi desa dan masuk di kabupaten Tanjab Barat,” ungkap Surianto’
Dia menyebut, di sekitar desa tersebut terdapat tiga desa baru yaitu desa Tanah Tumbuh dan desa Sungai Paur. Jadi tiga desa ini merupakan desa depinitif baru. Kini desa tersebut sudah termasuk desa maju dan komoditi unggulan mereka kebun karet dan kebun sawit. Sehingga desa tersebut sangat mendambakan akses jalan yang normal demi mengangkut hasil perkebunan mereka ke luar desa. Marjuni