
Bungo, PRESTASIREFORMASI.Com – Untuk saat ini RSUD H Hanafie Bungo sudah menjadi rujukan untuk Jambi bagian barat.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Bungo dr. H. Safaruddin Matondang, M. PH kepada awak media saat dimintai tanggapannya terkait perkembangan RSUD Kabupaten Bungo, Senin (04/11).
Lebih jauh Kadis Kesehatan yang juga pernah menjadi Dirut RSUD H Hanafie Bungo mengatakan bahwa di masa kepemimpinan Bapak Bupati H Mashuri kita juga berupaya untuk mewujudkan untuk Bungo menjadi pusat pelayanan kesehatan, akan tetapi hal ini sudah di mulai sejak zaman Bupati Pak Zulfikar Ahmad di Bungo in. Ini Ditandai dengan sudah ada rumah sakit lima lantai serta klinik,”kata Safariddin Mantondang.
Selanjutnya berganti pimpinan terus kita lanjutkan mengupayakan mendapatkan bantuan bantuan dari negara untuk kita pada tahun 2013 agar kita bisa menjadi rumah sakit rujukan di wilayah Jambi Wilayah Barat, oleh Gubernur dengan diterbitkannya Pergub Nomor 3 tahun 2013 yang pada saat itu juga kita membangun asesmen untuk menetapkan atau memilih apakah layak kita menjadikan rumah sakit kelas B.
Akhirnya di tahun 2014 kita difasilitasi oleh Direktur rujukan langsung oleh Bapak Bupati didampingi oleh Pak Wabup pada waktu itu, nah setelah itu kita mendapatkan surat keputusan menteri kesehatan dalam bentuk piagam juga ada ditetapkan sebagai rumah sakit kelas tipe B, dengan tempat tidur 290 unit.
Kemudian kita terus berupaya untuk menjadikan satelit pendidikan di tahun 2015 keluar sertifikat pada awal tahun, selanjutnya kita juga melakukan MoU dengan fkubat untuk menjadi rumah sakit satelit pada tahun 2017 kita memulai pengiriman dokter Koas dan 2018 kalau tidak salah di jamannya Ibu Mardiah yang menjadi direkturnya sebelum dia pindah ke Dinas Kesehatan Bungo,”papar Safaruddin lagi.
Untuk pelayanan AD Cuci Darah kita kembangkan pada tahun 2016, pertama itu 8 tempat tidur kemudian dikembangkan oleh Direkturnya menjadi 20 tempat tidur, Alhamdulillah untuk melakukan cuci darah tidak jauh jauh lagi, namun kita akan terus butuh spesialisasi yang berkaitan dengan itu dan sudah melakukan kerjasama dengan Rumah Sakit Raden Mattaher Jambi sebagai induknya.
Selanjutnya sebagai RS Rujukan Jambi Wilayah Barat itu yang meliputi kabupaten kota yang meliputi Merangin kemudian Sarolangun dan Tebo dan ditambah lagi dengan Kabupaten Dharmasraya provinsi Sumatera Barat dimana kita juga kunjungan terus meningkat sampai kadang RSUD kita tidak terpenuhi untuk ruang perawatannya.
Maka kita mendapatkan bantuan dari pusat diakhir masa jabatan Bupati untuk membangun gedung ABS sejak itu terus berganti pimpinan, saya juga sudah pindah ke Dinas Kesehatan namun terus membangun kerja sama yang baik dimasa ibu Mardiah sampai sekarang dan di Dinas Kesehatan pun kita bergerak cepat dan membangun Puskesmas yang dulunya sudah bangunan tua kita mendapat bantuan untuk merehab dan merenovasi dan sekarang sudah ada lebih kurang 16 Puskesmas yang sudah terealisasi dan sekarang sudah beroperasi,”imbuhnya lagi.
Selanjutnya untuk Dinas Kesehatan ada 19 puskesmas di tahun 2018 kita sudah terakreditasi semuanya dan saat ini kita sedang pembinaan dan pembimbingan untuk akreditasi Labkesda yang terbaru pengembangan Labkesda yang lama sekarang belum aktif dan kita aktifkan menjadi Labkesda Klinik dan juga sekarang berkembang menjadi Lab Kesmas.
Untuk PSC kita dari tahun 2016 ditetapkan dan dikembangkan 2017 dan terus sampai kini jadi PSC yang lebih baik dan sudah memiliki aplikasi dan bisa didownload di play store yaitu PS 119 dan ini langsung disosialisasikan oleh Bapak Bupati H Mashuri disetiap kegiatan Jum’at Keliling (Jumling) dan sekarang kita tinggal buka aplikasi, masukkan syarat syaratnya semua kemudian kita bisa manfaatkan untuk menolong orang apabila terjadi ada kecelakaan dengan sistem yang sudah tertata dengan baik dan semua Ambulance sudah dilengkapi dengan JPS untuk mempermudah konektifitas dengan permintaan.
Dan kita juga Dinas Kesehatan walaupun secara bertahap tapi kita sudah beroperasi sampai kini dan kita juga sedang menjalankan operasional sederhana terhadap dua rumah sakit yang sudah dibangun oleh Bapak Bupati walau pun bertahap tapi telah beroperasi dan kedua rumah sakit ini sudah terdaftar di Kementerian Kesehatan RI dan sudah teregistrasi yang mana satu sudah terpapar dengan DAK dan satu lagi sedang terproses dan mudah mudahan di awal tahun 2025 -2026 akan lebih berkembang lagi,”jelasnya agi.
Untuk spesialisnya sudah kita sekolahkan dari bantuan Kemenkes sebanyak 14 orang untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit tersebut dan mudah mudahan 2 sampai 3 tahun lagi akan selesai dan saat ini kita sudah menjalankan kunjungan spesialis dengan jadwal tertentu.
Karena melihat Rumah Sakit Hanafie dan tidak semuanya bisa kita ganggu tapi untuk tahun 2025 nanti kita sudah buat ke Ksn jadwal agar bisa mereka bisa berkunjung ke 2 RS bahkan ke puskesmas untuk keliling.
Kalau dari sisi kesehatan kesehatan kita banyak kontak, kita berharap ke depan tenaga P3K ini terpenuhi terisi penuh agar puskesmas puskesmas kita terisi penuh yang sesuai dengan standarisasi Kemenkes,”punglasyan. (hen)