Hujan dan angin mengakibatkan pohon tumbang menimpa lokasi perkemahan pramuka Kompas 7 yang diadakan Yayasan Citra Bangsa Al Itihat Aek Nabara, mengakibatkan 2 pelajar SD tewasdan16 lainnya luka-luka. (repro: bisikid)

Labuhanbatu, PRESTASIREFORMASI.Com – Delapan belas korban tertimpa pohon di Labuahanbatu, terdiri dari 17 pelajar dan seorang guru. Dua pelajar SD tewas dalam peristiwa naas saat mereka melakukan perkemahan pramuka di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara (Sumut).

Menurut Kasi Humas Polres Labuhanbatu AKP Syafrudin mengatakan peristiwa itu terjadi di Dusun Pancasila, Desa N4 Aek Nabara, Kecamatan Bilah Hulu, Rabu (30/10/2024) sekira pukul 18.30 WIB. Pohon tersebut tumbang karena hujan serta angin kencang yang terjadi di wilayah tersebut.

“Adanya hujan angin mengakibatkan pohon tumbang menimpa lokasi perkemahan pramuka Kompas 7 yang diadakan oleh Yayasan Citra Bangsa Al Itihat Aek Nabara, mengakibatkan korban meninggal dunia dan luka-luka,” kata Syafrudin, Kamis (31/10).

Syafrudin menyebut ada 3.000 peserta dari 150 sekolah SD, SMP/MTS, dan SMA/SMK yang mengikuti perkemahan tu. Mereka tiba di lokasi perkemahan pada Rabu sekira pukul 11.00 WIB.

“Perkemahan diadakan selama empat hari mulai tanggal 31 Oktober sampai 3 November 2024,” jelasnya.

Setibanya di lokasi perkemahan, kata Syafrudin, para peserta langsung mendirikan tenda. Lalu, sekira pukul 18.30 WIB, hujan lebat disertai dengan angin kencang terjadi hingga membuat pohon di lokasi tersebut tumbang dan menimpa perkemahan para korban.

Akibatnya, dua orang tewas, sedangkan 16 orang lainnya mengalami luka-luka. Syafrudin menyebut sebagian korban telah diperbolehkan pulang usai sempat dirawat. Sementara, beberapa korban lainnya masih dalam perawatan rumah sakit.

Salah seorang korban tertimpa pohon tumbang sedang dirawat di Rumah Sakit. (repro: suarasumut)

“Kita sudah mendatangi TKP dan membawa para korban ke rumah sakit,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, pohon tumbang menimpa sebanyak 18 orang yang terdiri dari pelajar dan guru. Dalam peristiwa itu, dua bocah SD tewas.

Adapun identitas kedua korban adalah Aprilian Simatupang (11), M Firja (11). Sementara korban luka-luka terdiri dari pelajar SD, SMP, SMA dan seorang guru.

“Data terbaru, jumlah korban 18 orang, meninggal dunia dua,” kata Syafrudin. (h/dtc/Saiful AP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *