Catatan: Husor Parissan Sitompul
Minggu kedua Agustus 2024 ini, bursa pemilihan calon Wali Kota Medan kian ramai, memanas dan manuver dari partai-partai politik penuh trik serta mengejutkan publik.
Situasi ini dipengaruhi semakn mepetnya jadual KPU tentang pengumuman pendaftaran pasangan calon: Sabtu-Senin (24 – 26 Agustus 2024). Sedangkan pendaftaran pasangan calon Senin – Kamis (27 – 29 Agustus 2024).
Demikian juga nama-nama kandidat yang digadang-gadang akan maju juga mulai mengerucut, mulai dari Prof Ridha Dharmajaya, El Adrian Shah, Hidayatullah, Rahudman Harahap, Achyar Nasution, Aulia Rahman, Ihwan Ritonga hingga Rico Waas.
Prof Ridha Dharmajaya “Taklukkan Hati Banteng'”
Bahkan PDIP menyentak perhatian dan membuat kejutan–ketika partai kepala banteng mulut putih ini–resmi menyerahkan surat tugas kepada Prof Ridha Dharmajaya sebagai calon wali kota Medan. Penyerahan surat tugas itu diberikan oleh Ketua Bapilu DPD Sumut Mangapul Purba dan Ketua DPD PDIP Medan Hasyim, di kantor DPD PDIP Sumut, Sabtu (3/8/2024).
Ketua DPC PDIP Medan Hasyim menyambut baik terpilihnya Ridha sebagai calon wali kota Medan. Dia pun meminta Ridha agar melakukan konsolidasi dengan pengurus DPD PDIP hingga tingkat anak ranting.
Ridha dipastikan mulus menjadi Calon wali Kota Medan, apalagi PDIP (9 suara) terang-terangan telah menyerahkan surat tugas, sebelumnya dia telah mendapatkan tiket dari PKB (2 suara).
“Dari Partai Kebangkitan Bangsa kita sudah mendapatkan rekomendasi sejak beberapa bulan yang lalu dan kemarin juga ketika saya bertemu langsung dengan Pak Muhaimin, itu juga secara lisan dipertegas kembali. Terpenting kita sudah mendapatkan rekomendasi secara tertulis dari PKB,” kata Prof Ridha usai mendapatkan surat tugas sebagai calon wali kota Medan di kantor DPD PDIP, Sabtu (3/8/2024).
PDIP memiliki 9 kursi DPRD Medan, sedangkan PKB punya 2 kursi. Koalisi kedua parpol ini sudah memenuhi syarat pencalonan minimal 20 persen atau 10 kursi parlemen.
Prof Ridha si “penakluk hati banteng” adalah warga Medan yang menjabat sebagai Guru Besar Universitas Sumatera Utara (USU). Dia diketahui dokter spesialis bedah saraf.
Rahudman Harahap Berjuang Keras
Sebelumnya nama Rahudman Harahap (Mantan Walikota Medan 2010-2013), santer diunggulkan bakal dipilih PDIP menjadi calon wali kota Medan. Apalagi dia hengkang dari NaDem dan menjadi kader PDIP.
Namun tak diduga putra Tapsel ini malah terdepak dari calon. PDIP. Namun, bukan Rahudman jika pantang menyerah.
Pria berkumis ini banting setir bergerilya, kerja keras dan saat ini sudah mendapat dukungan dari PAN dan Perindo. Koalisi ini memiliki 4 kursi parlemen, sehingga tinggal mencari 6 kursi lagi agar ikut bertarung di Pilkada Medan 2024.
Sekretaris PAN Sumut Hendra Cipta mengatakan dukungan kepada Rahudman berupa surat tugas.
“Masih berupa surat tugas sebagai bakal calon Walikota Medan,” kata Hendra yang dilangsir dari Tribunmedan.com, Kamis (18/7/2024).
Pengalaman Rahudman sekian puluh tahun di dunia politik, dalam Pilkada Medan 2024 ini akan teruji. Dia masih ada peluang, karena beberapa partai politik belum menentukan calonnya.
Parpol Demokrat, PKS, dan Golkat hingga Senin (5 Agustus 2024) masih “hening cipta’. Jika Rahudman berhasil ” merayu” PKS, otomatis polos, karena jumlah suara menjadi 12. Atau setidaknya mendapatkan dukungan dari partai berlambang pohon beringin, guna menggenapi 10 suara.
Aulia Rachman Hengkang dari Gerindra
Dinamika politik di Kota Medan jelang Pilkada 2024, menggeliat terus dan memuai. Selain Rahudman, Aulia Rachman juga melakukan manuver politik agar bisa ikut kontestasi di Pilkada Medan.
Aulia Rachman yang saat ini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Medan, telah memutuskan hengkang dari Partai Gerindra. Ia bergabung ke PSI yang punya 4 kursi parlemen.
Ketua PSI Medan Renville Napitupulu mengatakan, partainya akan memprioritaskan dukungan untuk Aulia sebagai wali kota Medan.
“Kan sudah jadi kader, pasti kita dukung. Aulia menurut kami layak untuk melanjutkan kepemimpinan di Medan,” kata Renville, Sabtu (27/7/2024). Ia menambahkan, secara lisan hal itu juga telah disampaikan DPP PSI kepada Aulia.
Secara matematis, Aulia harus gerilya ke parpol lainnya untuk mencari dukungan 6 kursi lagi agar lolos ambang batas minimal.
El Adrian Shah Berpeluang Lolos
El Adrian Shah, Ketua Partai Hanura Sumut disebut-sebut berpeluang lolos ikut dalam Pilkada Kota Medan 2024.
Sebagai ketua parpol, El Adrian Shah tentu sudah mendapatkan dukungan dari partainya.Namun mengingat Hanura hanya punya 2 kursi di DPRD Medan, butuh 8 kursi lagi dari parpol lain.
Dukungan dari Golkar disebut-sebut mampu menggenapi El untuk lolos, mengingat Ketua Golkar Sumut Musa Rajekshah adalah sepupu kandung El Adrian Shah.
Selain Golkar, PKS disebut-sebut juga melirik El Adrian Shah. Isu yang beredar El Adrian Shah akan berpasangan dengan kader PKS, Hidayatullah, yang saat ini menjabat sebagai anggota DPR RI.
Jika berjalan mulus, poros El Adrian Shah-Hidayatullah akan mengantongi 16 kursi DPRD Medan, dan bisa berkontestasi di Pilkada Medan 2024.
Rico Waas dan Zakiyuddin Harahap Peroleh Tiket
Rico Waas dengan pasangannya Zakiyuddin Harahap terlebih dahulu memperoleh tiket di Pilwakot Medan 2024. Sejauh ini Rico-Zaki diusung oleh NasDem dan Gerindra.
Sedangkan Zakiyuddin Harahap, Putra mantan Bupati Tapanuli Selatan periode 2000-2005 ini, pernah menjadi Dosen IAIN.
Ia bertekad meningkatkan infrastruktur Kota, memajukan sektor pendidikan, serta mengatasi berbagai masalah sosial dan ekonomi yang dihadapi warga Medan.
Zaki dengan pengalamannya sebagai pengusaha dan mantan Pimpinan Cabang Bank Daerah Sumatera Utara dapat dijadikan modal untuk membangun Kota Medan ke depan.
“Saya percaya pengalaman saya dalam mengelola pimpinan cabang bank daerah dan berbagai usaha di bidang lain akan menjadi modal penting untuk menghadapi tantangan sebagai pemimpin kota,” ujar Zakiyuddin Harahap, Rabu, 26 Juni 2024.
Zakiyuddin yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPD Gerindra Sumatra Utara dan Ketua DPC Gerindra Paluta yakin bahwa pengalaman dan dedikasinya terhadap pembangunan daerah akan membawa perubahan positif bagi Medan.
Gerindra sendiri memiliki 6 kursi di DPRD Medan, sedangkan NasDem memiliki 5 kursi. Sehingga total keduanya memiliki 11 dari 50 kursi di DPRD Medan.
Syarat minimal untuk maju di Pilwalkot Medan adalah 10 kursi atau 20 persen dari total kursi di DPRD Medan. Hal itu sesuai dengan Pasal 40 Ayat (1) UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali kota.
Pilkada yang dijadualkan berlangsung pada hari Rabu (27 November 2024)–berkisar 100 hari lebih lagi–masih mungkin terjadi kejutan-kejutan, khususnya penetapan dua pasangannya calon Wali Kota Medan dan wakilnya.
Prof Ridha Darmajaya yang diusung PDIP dan PKB serta Rico Waas dengan Zakiyuddin Harahap diudung NasDem dan Gerindra sudah kokoh.
Sedangkan Rahudman Harahap, El Adrian Shah dan Aulia Rachman akan bersaing sengit untuk mendapatkan tiket dari Golkar, Demokrat dan PKS.
Menghitung kekuatan parpol parlemen di Medan hasil Pemilu 2024, tak tertutup kemungkinan muncul 4 pasangan calon.
Namun, siapa pun terpilih nantinya menjadi Wali Kota Medan periode 2024 – 2029, diharapkan mumpuni menyusun visi dan misi dan program yang sistematis, terarah dan fleksibel.
Wali Kota Medan mendatang harus bercermin dan mencermati pola pembangunan kota Medan pada kepemimpnan periode lalu, terkesan trial and error’ serta kurang mempertimbangkan empati dan skala prioritas kepentingan umum.
Setidaknya harus tersusun dan terencana dengan berpedomani pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Teknokratik 2025-2029 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045. (hps: dari beragam sumber)