Belawan, PRESTASI REFORMASI. Com – Kalau saja seorang hamba datang menghadap Allah–ingin bertobat dengan membawa dosa besar, bahkan lebih besar daripada langit–Allah tetap menerimanya dengan keampunan yang lebih besar dari dosa hamba tersebut.

Begitulah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang Allah terhadap hamba-Nya yang mengakui kesalahan dan bersungguh ingin bertobat atas dosa-dosa yang telah diperbuat.

Allah sangat senang ketika ada hamba-Nya yang ingin bertobat. Allah SWT berfirman: ” Dan mohonkanlah ampunan kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. an-Nisa’: 106).

Al-Ustadz H. Muhammad Ra’is dalam tausiyah ba’da dhuhur di masjid Jami’ Belawan, Kamis 3 ramadhan 1445 H (14/3-2024 M) menjelaskan tsntang Allah sangat senang terhadap hamba-Nya yang ingin bertobat.

Di zaman Nabi Musa alaihissalam ada seorang pemuda dari bani israil ingin bertobat. Ia mendatangi seorang guru menceritakan keinginannya untuk bertobat, sedangkan dosa yang dimilikinya besarnya luar biasa. Di antaranya ia telah membunuh 100 orang. Ginana caranya ni.

Oleh sang guru, pemuda itu dianjurkan agar keluar dari kampung halamannya pergi mencari kampung lain untuk tempat bertobat. Ia pun berangkat menuju suatu kampung tempat untuk bertobat. Tapi, dalam perjalanan ajal menjemputnya.

Allah memerintahkan Malaikat Jibril alaihissalam untuk mengukur batas ke arah mana yang lebih dekat dengan tanah tempat pemuda itu mati.

Sewaktu malaikat melakukan pengukuran, di situ Allah rapatkan kampung tobat itu ke dekat lokasi matinya pemuda itu, sehingga jarak tempuh sudah melebihi dari setengah jarak perjalanan, dan membuktikan kesungguhan niat tulusnya untuk bertobat.

Di zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, seorang pemuda menghadap Baginda Nabi saw, menyatakan dirinya ingin bertobat, tapi dosanya sangat besar.

“Mana lebih besar dosamu dengan Arsy Allah?” tanya Nabi saw. “Lebih besar dosa saya ya Rasulullah. ” jawab pemuda itu. Lantas Nabi saw bertanya lagi: “Mana lebih besar dosamu daripada rahmat Allah? ” pemuda itu: “Lebih besar rahmat Allah. “

Ya begitulah besarnya keampunan dan rahmat Allah. Jadi jangan pernah putus asa dari rahmat Allah. Makna tobat ialah kembali kepada Allah dengan sebenarnya, yaitu : 1. Karena Allah, dan 2. Istiqomah tidak mengulanginya. Berdo’a terus-menerus minta ampun kepada Allah atas dosa-dosa yang telah dilakukan. (masri tanjung).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *