Tanjab Barat, PRESTASIREFORMASI.Com -Rabu 27 Desember 2023. Sekolah Dasar Negeri Desa Muara Danau Kecamatan Renah Mendaluh kabupaten Tanjab Barat propinsi Jambu, membutuhkan perhatian pemerintah terutama dinas terkait.
SD kelas jauh ini merupakan pecahan dari SDN Muara Danau yang jumlah muridnya lebih kurang 100
Sekolah ini berada di Ulu sungai Pengajian, di daerah perkebunan WA raga. Jarak dari desa Muara Danau lebih kurang 20 km, tidak memiliki akses jalan kendaraan roda empat dan jalannya hanya bisa dilalui berjalan kaki atau motor trail saja.
Semantara guru pengajar yang berpendidikan serjana hanya empat orang dibayar honor dari wali murit dengan SPP sebesar Rp.25000 per bulan .
Pada awalnya, bsngunan sekolah dinding papanek, berlantai tanah, tapi kini sudah lantai cor semen sumbangan pribadi kepala desa.
Menurut imformasi dari warga sebanyak 50 murid sudah masuk data Depodik di sekolahan induk tapi tidak pernah mendapat bantuan apa Apa.
Hanya buku pelajaran saja, itupun foto copy nya.
Wali murid sekolah tersebut berharap agar ada perhatian dari pemerintahan Tanjab Barat melalui dinas terkait .
Kehidupan guru honor dengan latar pendidikan serjana empat Orang, ini rata-rata honor yang mereka terima lebih kurang per bulannya sebesar Rp.250,000 .
Kades Muara Danau Marbun saat dikomfirmasi di kesialannya, membenarkan imformasi keprihatinan sekolah kelas jauh ini.
Untuk Itu, idia juga berharap agar pemerintah dapat memperhatikan nasip warga dan anak didik di sana’, terutama akses jalanan. Demikian juga perlu dibangun ruang kantor para guru pengajaran, karna mereka selama hanya bertumpu pada sumbangan wali murid.
Mengenai ada anak didik yang masuk di data Dapodik namn tidak mendapatkan apa-apa, Marbun menjelaskan itu ranahnya kepala sekolah dan dinas pendidikan.
Dia membenarkan bahwa anak didik di sana tidak mendapatkan apa-apa kacuali poto copi buku P pelajaran.
“Boleh dicek ke Sama,” tutur kades
Kepala Sekola induk Zulkipli saat dikonfirmasi tidak mau menjawab hal tersebut melalui wharsApp-nya.
Anak didik di sana semuanya anak petani K kebun, semantara jenjang jendidikan mulai kelas satu sampai lima.
Anak-anak saat ditemui media ini mengharapkan supaya tempat berlajar dan jalan akses menuju desa, hendaknya segera dibangun, demi kenyamanan mereka berlajar juga mudah untuk keluar mencari kebutuhan alat Pendidikan.
Para orang tua murid sangat berharap kepada pemerintah dan instansi terkait, supaya melakukan pengecekan sekaligus minta pertangung jawaban dari kepala sekolah induk atas hak hak anak selama ini tidak di berikan. (h/Marjuni)