Belawan, PRESTASIREFORMASI.Com – Pelindo Multi Terminal (SPMT), sebagai salah satu Sub-Holding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) yang bergerak di bidang pelayanan operasional terminal non petikemas, melakukan kegiatan Sosialisasi Transformasi dan Standarisasi Operasi Branch Belawan di Terminal Penumpang Bandar Deli, Medan, pada Kamis dan Jum’at, 23-24 November 2023.
Kegiatan ini merupakan rangkaian dari program Holding Pelabuhan Indonesia dalam transformasi operasional kepelabuhanan Subholding khususnya Pelindo Multi Terminal di wilayah kerjanya, termasuk di Branch Belawan, Medan.
Kegiatan sosialisasi ini dibuka oleh Branch Manager (BM) Belawan Adyttia Dusmara. Ini dihadiri oleh SVP Pengelolaan Operasi SPMT Zevy Wandono Diargo dan SVP Perencanaan & Pengembangan Operasi SPMT, Rindu Tamani, serta segenap stakeholder dan pengguna jasa kepelabuhanan Pelabuhan Belawan.
Selain Sosialisasi Transformasi & Standarisasi Operasi, dalam kegiatan ini juga dilakukan Sosialisasi Penataan Traffic Flow dan Sterilisasi Pelabuhan Belawan.
Sekretaris Perusahaan Pelindo Multi Terminal Fiona Sari Utami menerangkan, Transformasi & Standarisasi Operasional di SPMT Branch Belawan ini merupakan salah satu inisiatif strategis Pelindo Group.
Ini dimulai dari pre-tansformasi, standarisasi, sistemisasi, dan integrasi transformasi yang dilaksanakan pada 6 pilar, yakni Proses, Peralatan, SDM, Infrastruktur, HSSE, dan Teknologi.
“Transformasi dan Standarisasi Operasi SPMT Branch Belawan ini menjadi satu wujud komitmen dari Pelindo Multi Terminal untuk menghadirkan layanan operasional yang lebih baik dan memuaskan pengguna jasa,” ungkap Fiona.
“Sepanjang 2 tahun ini SPMT menargetkan 24 cabang pelabuhan untuk bertransformasi dengan pencapaian 14 cabang pelabuhan telah rampung melakukan standarisasi dan digitalisasi.
Itu dimulai dari perbaikan planning and control serta improvement traffic flow sehingga kegiatan bongkar muat menjadi lebih maksimal,” imbuh Fiona.
SPMT juga telah melakukan pembaruan dan kelengkapan terhadap sertifikat layak operasi, pengecekan secara berkala sebelum melakukan kegiatan bongkar muat agar operasional tetap berjalan dengan efektif.
Termasuk juga lainnya SPMT telah melakukan peningkatan kompetensi dan kapabilitas melalui berbagai program training. Itu guna mendukung implementasi proses operasi yang berbasis planning & control.
“Sebagai penyempurna SPMT menggunakan sistem PTOS-M sebagai tools untuk meningkatkan visibilitas real time data transaction serta percepatan dan akurasi billing sehingga performa flow of document lebih optimal melalui monitoring penerbitan nota pada aplikasi PTOS-M.
SPMT bertekad tidak akan berhenti bertransformasi, mengoptimalkan operasional, memperluas ekspansi bisnis, meningkatkan kualitas sumber daya manusia menjadi yang terbaik untuk Indonesia,” ucap Fiona.
Sejak berdiri pada tahun 2021 sebagai bagian dari integrasi BUMN kepelabuhanan, SPMT mengemban tugas mengawal denyut nadi logistik non-peti kemas di Indonesia.
Hingga 2023, SPMT mengelola 33 pelabuhan yang sebagian dikelola oleh anak perusahaan yaitu PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP), PT Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) dan PT Terminal Curah Utama (TCU). (masri tanjung/rel.)