Karimun/Kepri, PRESTASI REFORMASI.Com Polisi menindaklanjuti viralnya sebuah vidio yang memperlihatkan sejumlah siswa-siswi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Buru, yang menaiki transportasi laut (Pompong) tanpa menggunakan Lift Jaket dan melawan ombak serta anggin kencang.

Polisi Sektor (Polsek) Buru bersama sejumlah pihak, membahas dan mencari solusi agar kejadian tidak terulang kembali. Selasa (5/9/2023)

Adapun rapat tersebut turut dihadiri Kapolsek Buru IPTU Junaidi beserta jajaran, Camat Buru Rahendra, Lurah Buruh Zulkarnain, Danpos TNI AL Buru PELTU Agus, Kepala Desa Tanjung Batu Ramli, Kepala Sekolah SMAN 1 Buru Nova Devita, Kasi Trantib Kecamatan Buru Linggam , dan kedua pemilik Pompong.

Adapun hasil rapat yang digelar di Pelabuhan setempat, pada Selasa (05/09) terdapat lima poin. Diantaranya salah satu pemilik Pompong tidak memfasilitasi Lift Jaket dan jumlah penumpang melebihi kapasitas.

“Pertama, pemilik Pompong dengan inisial N tidak memiliki Lift Jaket sementara a/n inisial A memiliki Lift Jaket sebanyak 30 buah. Kedua, pemilik Pompong wajib memperhatikan keselamatan dan kondisi cuaca. Ketiga, uspika Kecamatan Buru diminta segera mencari bantuan Lift Jaket. Keempat, Polsek Buru dan Stekholder terkait akan mengelar rapat kembali yang direncanakan pada tanggal 12 September 2023. Kelima, terdapat dua Desa yang sekolah di SMAN 1 Buruh yakni Desa Tanjung Batu Kecil sebanyak 80 siswa dan Desa Parit sebanyak 25 siswa,” ujar Kapolsek Buru IPTU Junaidi.

Tidak hanya melaksanakan rapat, IPTU Junaidi beserta rombongan juga melaksanakan pengecekan kondisi Pelabuhan Pangkalan Balai dan Pompong yang digunakan untuk antar jemput siswa dan juga memberikan himbauan kepada para siswa serta pihak-pihak terkait.

“Kita juga memberikan himbauan seperti tidak membawa penumpang melebihi kapasitas Pompong, menegaskan kepada para siswa dan pemilik Pompong agar dapat mengikuti peraturan keselamatan dan mengajak semua pihak untuk saling bekerja sama demi kebaikan. Kami berharap, kejadian ini tidak terulang kembali di kemudian hari dan menjadikan persoalan ini sebagi pelajaran,” terang IPTU Junaidi. (Yuliana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *