BELAWAN,PRESTASIREFORMASI.Com–Proyek pengerjaan parit di lambung Jalan Selebes Kelurahan Belawan II Kecamatan Medan Belawan patut dikatakan amburadul.
Sebab, tak sedikit derita dan keluh-kesah warga yang muncul akibat berbagai dambak buruk dari kinerja proyek tersebut.
Itu di antaranya akses persimpangan antara Jalan Selebes dengan 5 ruas jalan lainnya–yakni Jalan Bunga, Pasar, Riau, Bangka, dan Beliton– rawan kecelakaan.
Sebab, bantalan parit banyak yang patah. Korban pun berjatuhan saat melintas di pundak parit yang ditutup dengan bantalan yang tergolong rapuh itu.
Mencuci Pakaian Pakai Air Parit : Selain rasa cemas yang kian membuat remuk pikiran warga tentang kenyamanan dan keselamatan melintas di pundak parit bertutup bantalan rapuh tadi, derita lainnya, ada puluhan warga kesulitan mendapatkan air bersih dari PDAM Tirtanadi. Sebab pipa penyalur yang terletak di bawah persimpang Jalan Selebes/Bangka bocor. Pipa ini berfungsi sebagai penyalur ke rumah penduduk.
Akibatnya, sejak Kamis kemarin warga yang menggantungkan harapan untuk mendapatkan air bersih, tak punya pilihan lain, mereka harus menampung air di parit ujung Jalan Bangka untuk mereka bawa ke rumah.
Kisah sedih lewat drama proyek amburadul ini menjadi potret nestapa di 8 lingkungan Kelurahan Belawan II, khususnya di sekitar Jalan Bunga, Jalan Pasar, Jalan Riau, Jalan Bangka, Jalan Beliton, Lingkungan 44, 43 Gang Rukun dan Lingkungan 37 Jalan Selebes Gang Alfalah.
Rangkaian derita yang meremukkan pikiran warga akibat kinerja proyek yang terkesan asal jadi ini di antaranya puluhan warga tidak bisa mendapatkan air bersih. Sebab pipa penyalur air dari PDAM Tirtanadi ke rumah penduduk patah akibat terkena alat berat saat menggali tanah.
Rasa kesal dan kecewa warga yang sudah empat pagi harus menyauk air parit untuk keperluan mencuci ini, disampaikan oleh Ibu Hajjah yang berumah di lambung timur Jalan Selebes depan Masjid Jami’ dan Pak Agus warga Lingkungan 37 Gang Alfalah I.
Wali Kota Bobby Dengarlah Derita Kami Ini: Kedua warga tadi mengaku merasa tidak bahagia dengan keberadaan proyek pembuatan parit yang disebut-sebut sebagai pengendali banjir Kelurahan Belawan II ini. Karena mereka merasa tersiksa tidak bisa mendapatkan air bersih.
Hampir di semua lini mengaku tidak puas terhadap kinerja proyek tanpa plank nama yang tergolong asal jadi ini.
Kasihan, anak sekolah pun ikut memikul derita ini. Sebab, tanah penimbun sambungan lambung Jalan Selebes dengan Jalan Bangka becek bagai kubangan, sehingga sepatu dan pakaian mereka terkena lumpur.
” Kami berharap pejabat Pemko Medan, terutama Mas Bobby Nasution peka terhadap masalah proyek parit Belawan II yang memerlukan perhatian serius ini. Datanglah Mas Bobby ke Belawan sebelum anggaran Pemko Medan terhambur tanpa manfa’at, karena esok di yaumilhisab akan dimintai pertangngjawabannya,” ujar Pak Agus. (masri tanjung)
