Taput,PRESTASIREFORMASI.Com- Bupati Tapanuli Utara (Taput) Drs. Nikson Nababan, M. Si sebagai Narasumber pada Acara Talkshow RRI Sibolga dengan tema ‘Untara Solusi SDM Unggul di Tapanuli Raya’ bertempat di Sopo Rakyat Kanopi Rumah Dinas Taput, Tarutung. (Jumat, 16/09/2022)
Talkshow yang berlangsung selama 1 jam lebih tersebut juga dihadiri perwakilan siswa SMA N 1 Tarutung, SMA N 2 Tarutung dan SMA N 3 Tarutung, Ade Irosadi Harahap Kepala RRI Sibolga, Kadis Kominfo Hendrik Taruna dan Kasatpol PP Rudi Sitorus dan James F Simamora sebagai host.
Bupati menjawab dan memaparkan bagaimana strategi pembangunan Tapanuli Utara selama 8 tahun kepemimpinannya dan rencana kedepannya termasuk pentingnya berdiri universitas negeri umum.
“Kemajuan suatu negara maupun daerah dapat terlaksana apabila didukung oleh SDM unggul yang tersedia, bahkan peradaban juga tidak akan mungkin maju tanpa peningkatan kualitas sumber daya manusianya. Saya melihat peningkatan SDM yang didukung dengan adanya universitas negeri ini merupakan salah satu ‘Triger’ kemajukan Tapanuli Raya. Kemajuan juga dapat dilihat dari tingginya perputaran ekonomi di suatu wilayah termasuk ketersediaan SDM usia produktif, kondisi di Tapanuli Raya saat ini adalah berbanding terbalik dimana kita masih mengeksport uang dan usia produktif tersebut ke luar Tapanuli. Apabila sudah berdiri universitas negeri umum di Tapanuli maka hal tadi tidak akan terjadi.,” ucap Nikson Nababan mengawali.
“Universitas negeri umum tersebut akan memberikan multiefek bagi masyarakat luas, karena dari sisi makro akan berdampak positif seiring dengan adanya demand, akan banyak terbuka lowongan kerja, akan terbuka berbagai peluang usaha bagi masyarakat di sekitar kampus termasuk peningkatan kunjungan wisatawan domestik ke Danau Toba. Ini juga harus kita pikirkan bagaimana wisatawan domestik datang ke danau Toba, Untara menjadi salah satu jawabannya,” lanjut Bupati.
Bupati juga menjelaskan bahwa kendala utama dalam upaya mewujudkan cita-cita tersebut terbentur pada moratorium menteri sebagai salah satu ketentuan yang mengatur pendirian universitas negeri baru. “Moratorium Menteri ini perlu dicabut. Selain ini juga perlu penyederhanaan sistem pendidikan melalui 1 pintu, menurut pandangan saya bahwa Kementerian hanya berwenang melakukan dan membuka pendidikan yang sifatnya ikatan dinas saja, selain itu serahkan kepada Kemenristek dan Dikti sehingga tingkat pengangguran dapat ditekan.”
“Untara yang kita maksud disini adalah yang bersifat lebih universal sehingga peluang kerja para lulusannya akan lebih besar untuk menghindari pengangguran. Kita tahu bahwa putusan akhirnya merupakan kebijakan Pemerintah Pusat, kita siap mendukung dan membantu apabila dibutuhkan seperti penyediaan lahan dan hal lainnya, kita juga akan bekerjasama dengan Pemda tetangga terkait pembagian fakultas dan jurusan sesuai kondisi daerah masing-masing,” jelas Bupati.
“Dengan universitas negeri umum yang benar-benar universal ini, kita berharap agar seluruh Indonesia akan melihat bagaimana Taput dikenal sebagai miniatur Bhineka Tunggal Ika dimana kita mampu menerima keberagaman. Saudara-saudara kita dari seluruh penjuru Indonesia dengan berbagai perbedaan latar belakang Suku, Budaya, Adat Istiadat maupun Agama akan datang ke daerah kita ini,” tambah Bupati.
Bupati juga memaparkan 2 ‘triger’ lainnya dalam memajukan daerah Tapanuli Raya yaitu melalui Peningkatan Pembangunan Jalan dari Danau Toba menuju ke Pantai Barat Sibolga-Tapanuli Tengah sehingga menambah ‘longstay’ para wisatawan sebagai rangkaian kunjungan wisata mulai dari Danau Toba, lanjut ke Sibolga dan Tapanuli Tengah hingga Pulau Nias.
Triger selanjutnya adalah Pembukaan jalan sebagai konektifitas menuju Kuala Tanjung – Sei Semangke sebagai kawasan ekonomi khusus, sehingga memangkas waktu dan biaya pengiriman berbagai komoditi dari Tapanuli dan sekitarnya.
Selain meyampaikan gambaran rencana kedepannya, dalam kesempatan tersebut Bupati juga menjabarkan beberapa upaya yang telah dilakukan dalam mewujudkan visi dan misinya seperti di sektor pertanian, kesehatan, infrastruktur jalan, pendidikan.
“Sejak awal kepemimpinan sebagai Bupati, saya selalu berprinsip bahwa ‘Desa Kuat, Kota Maju, maka Indonesia Berdikari’. Saya memprioritaskan untuk mengejar keterlambatan pembangunan infrastruktur terutama jalan dan jembatan termasuk pembangunan listrik desa. Interkoneksi antar wilayah seperti desa dan dusun masih sangat minim maka kita lakukan pembukaan jalan dengan gotong-royong yang didukung dengan pengadaan alat-alat berat sehingga biayanya lebih murah,” papar Bupati.
“Untuk menjadikan Taput sebagai lumbung pangan harus didukung melalui mekanisasi pertanian, kita berikan berbagai bantuan alat kepada para petani. Kita juga melihat masalah minimnya modal petani terutama dalam hal biaya pupuk pertanian, sehingga kita membuat kebijakan Pupuk Bersubsidi Bayar Panen. Kita juga memperjuangkan agar lahan yang dianggap sebagai wilayah Hutan untuk dapat dikelola masyarakat, bagaimana mungkin masyarakat dengan status pekerjaan sebagai petani tetapi tidak memiliki lahan? Ini kan suatu hal yang aneh, untuk itu maka kita perjuangkan hingga ke Pemerintah Pusat melalui Kementerian terkait,” ungkap Bupati terkait pembangunan sektor Pertanian.
Pada sesi diskusi, Bupati juga menjawab beberapa pertanyaan dari siswa yang hadir yang dinilai sebagai generasi muda dengan pemikiran yang kritis namun optimis.
“Walaupun tidak dapat menampung semua anak Tapanuli yang hendak melanjut, tapi seiring dengan waktu nantinya di sekitar universitas tersebut akan bermunculan universitas swasta dengan kualitas yang baik,” ujar Bupati disela-sela jawabannya.
“Mari berdoa agar Pemerintah Pusat melalui Bapak Presiden dan Bapak Menteri dapat segera merealisasikan cita-cita kita ini. Saya mengetahui bahwa dalam tatanan menetapkan suatu kebijakan tidak akan mampu membuat 100 persen happy tetapi kita harus mampu menilai mana yang lebih berpihak kepada kepentingan masyarakat luas, kita harus melihat secara realistis. Saya mengajak seluruh masyarakat menghilangkan keegoan pribadi sehingga multiefek daripada Untara yang saya utarakan tadi dapat dinikmati anak-cucu kita kelak untuk mewujudkan generasi penerus yang lebih baik dan sejahtera. Mari tetap kompak mendukung niat tulus ini, ini murni sebagai suatu perjuangan menuju percepatan kemajuan Tapanuli,” ucap Nikson Nababan sebagai closing statement.(Kpt/Jas)