Petani baru memanen tandan buah sawit segar. (Foto: rol)

Labura, PRESTASIREFORMASI.Com – Petani sawit di Sumatera Utara dapat kabar baik dan mulai lega awal September 2022 ini, karena harga penetapan TBS sawit Provinsi Sumatra Utara (Sumut) pekan ini tembus Rp2.541,33/kg untuk umur 10-20 tahun.

Meski hanya naik tipis dibandingkan pekan lalu yang sebesar Rp2.510,26/kg, namun harga ini membuat petani optimis bisa mendapatkan harga rata-rata di atas Rp 2.000/kg dalam waktu dekat.

Secara rinci, harga penetapan TBS sawit Provinsi Sumut 31 Agustus hingga 6 September 2022 untuk:

Umur 3 tahun Rp1.975,50/kg
Umur 4 tahun Rp2.160,11/kg
Umur 5 tahun Rp2.279,18/kg
Umur 6 tahun Rp2.343,22/kg
Umur 7 tahun Rp2.367,12/kg
Umur 8 tahun Rp2.427,59/kg
Umur 9 tahun Rp2.475,65/kg
Umur 10-20 tahun Rp2.541,33/kg
Umur 21 tahun Rp2.535,39/kg
Umur 22 tahun Rp2.500,02/kg
Umur 23 tahun Rp2.473,75/kg
Umur 24 tahun Rp2.386,84/kg
Umur 25 tahun Rp2.309,04/kg

Untuk harga rata-rata CPO lokal dan ekspor naik ke Rp11.227,72/kg dari pekan lalu Rp11.150,81/kg dan rata-rata harga kernel lokal Rp6.270,97/kg. Sementara faktor K sebesar 90%.

Sementara itu, harga TBS di tingkat petani pekan ini tertingginya Rp2.280/kg. Meski turun tipis dari pekan lalu sebesar Rp2.310/kg, namun ada sejumlah daerah penghasil sawit di Sumut yang mencatatkan kenaikan sekitar Rp200/kg dari pekan lalu.

Secara rinci, harga TBS di 15 daerah penghasil sawit di Sumut pekan ini yakni:
1. Langkat Rp2.280/kg
2. Deli Serdang Rp1.850/kg
3. Serdang Bedagai Rp2.000/kg
4. Simalungun Rp1.900/kg
5. Batubara Rp1.850/kg
6. Asahan Rp1.865/kg
7. Labuhanbatu Utara Rp1.930/kg
8. Labuhan Batu Rp1.940/kg
9. Labuhanbatu Selatan Rp1.920/kg
10. Padanglawas Utara Rp1.950/kg
11. Padanglawas Selatan Rp2.030/kg
12. Tapanuli Selatan Rp1.820/kg
13. Tapanuli Tengah Rp1.830/kg
14. Mandailing Natal Rp1.890/kg
15. Pakpak Bharat Rp2.150/kg.

Sementara itu, untuk harga rata-rata TBS di daerah penghasil sawit di Sumut pekan ini berkisar Rp1.850 hingga Rp2.280 dari pekan lalu Rp1.800 hingga Rp2.310/kg.

Menurut Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sumut, Gus Dalhari Harahap, merujuk pada harga penetapan TBS provinsi, memang petani mulai senang karena grafiknya naik terus.

“Meski jika dibandingkan dengan harga di tingkat petani masih ada selisih Rp150 hingga Rp300/kg, namun petani senang harganya masih naik terus. Kalaupun turun, hanya tipis saja. Tentu petani berharap bisa nanti ke level Rp3.000/kg lagi,” katanya, Rabu (31/8/2022).

Menurut Gus, kebijakan terkait sawit harus terus menjadi prioritas pemerintah. Dengan begitu, komoditas unggulan ini tidak justru membuat petani rugi. Karena hal itu dirasakan petani saat ada kebijakan larangan ekspor CPO dan turuanannya.

“Karena harga di petani itu, terbentuknya lambat di saat harga tinggi. Namun saat ada masalah atau kebijakan yang mempengaruhi CPO, harga di petani lah paling cepat anjlok. Makanya petani selalu menuntut ke pemerintah untuk mengawasi tata niaga sawit rakyat,” kata Gus. (h/Catatan: Saiful A. Panjaitan/MBD)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *